SNU|Kota Cimahi – Dalam Reses Masa Persidangan I Ketua DPRD Kota Cimahi Wahyu Widyatmoko yang menjadi prioritas utama para konstituennya dari 500 konstituennya masalah aspirasi dalam dunia pendidikan.
Acara yang digelar di Valore Hotel Jalan Raya Baros No. 57, Cimahi Selatan, Sabtu (19/4/2025).
Hal itu dibenarkan oleh Wahyu, saat dikonfirmasi usai jalannya Reses tersebut.
“Saya berfikir, bahwa memang dunia pendidikan menjadi prioritas utama, bagi pemerintah Kota Cimahi, sebagaimana istilah Penerimaan Peserta Didik Baru, (PPDB) telah diubah menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru, (SPMB) mulai tahun 2025. Perubahan ini dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sebagai bagian dari upaya perbaikan sistem penerimaan siswa,” ungkap Wahyu.
Maka dari itu Wahyu juga berfikir, bagaimana Pemerintah Kota Cimahi dapat bersinergi dengan sekolah-sekolah Swasta.
“Bagaimana dapat sinergi Pemerintahan Kota Cimahi dengan sekolah-sekolah swasta dapat diberdayakan untuk menyelesaikan permasalahan di Kota Cimahi dalam bidang pendidikan,” ungkap Wahyu.
Disamping dalam bidang pendidikan, usulan-usulan masyarakat Kota Cimahi juga menyangkut masalah kesehatan ikut dibahas dalam reses tersebut.
“Untuk masalah kesehatan, ya ini sesuai dari arahan KDM (Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi –Red) tidak boleh ada satu orang pasienpun yang ditolak, dalam kondisi apapun terutama Rumah Sakit Daerah, disini adalah RSUD Cibabat Kota Cimahi,” ujarnya.
Wahyu berharap, kepada RSUD Cibabat, khususnya warga Kota Cimahi, itu harus diprioritaskan.
“Karena memang jumlah kamar, ruangan yang ada di RSUD Cibabat sangat terbatas, saya sebagai Ketua DPRD Kota Cimahi, meminta pelayanan RSUD kepada pasien khususnya warga Kota Cimahi lebih diutamakan terlebih dahulu dan jangan ada yang ditolak ketika nanti di RSUD Cibabat, Puskesmas,” tegas Wahyu.
Hal ini menurut Wahyu, bukan bermaksud menghalangi bagi warga yang diluar Kota Cimahi untuk berobat ke RSUD Kota Cimahi maupun ke Puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Cimahi.
“Hal ini sudah selayaknya warga Kota Cimahi itu dijamin prioritas utama terlebih dahulu,” tandas Dia.
Begitupula terkait maraknya sampah di Kota Cimahi yang belum dapat terurai pembuangannya, menurut Wahyu,
“Masalah sampah memang merupakan permasalahan yang cukup lama, yang belum terselesaikan, kalau saya sepakat dengan Pemerintahan Kota Cimahi, bahwa di Cimahi sampah itu harus sampai selesai ditingkat Rumah Tangga,” paparnya.
Ia berharap bahwa sampah harus dipilah dari awal, sebab nanti beban dari pemerintah Kota itu tidak besar.
“Ketika pemerintah Kota mengangkut hanya tinggal residunya saja itu menjadi beban Pemerintahan Kota, lainnya mungkin tanggung jawab bersama, antara pemerintah bersama masyarakat,” cetus Wahyu.
Diakui oleh Wahyu, kadangkala masyarakat dengan kesibukannya masing-masing kadangkala segan untuk memilah sampah.
“Padahal hal ini cukup sederhana sekali, masyarakat diberikan pemahaman, bahwa masyarakat cukup memilah, ini yang organik, dan ini yang an organik, nanti setelahnya mangga nanti akan ada komunitasnya, RT atau RW akan mengolah itu semuanya,” tandas Wahyu
Dijelaskan pula oleh Wahyu, bahwa manfaat dari masyarakat yang mau memilah-milah sampah tersebut,
*Seperti yang organik bisa menjadi kompos, yang an organik ada nilai ekonomisnya, di Bank Samici bisa diolah,” tutup Wahyu. (Bagdja)
