SNU//Kota Cimahi – Pemerintah Kota Cimahi menunjukkan komitmen kuatnya terhadap lingkungan, melalui penyelenggaraan Kerja Bakti Massal World Cleanup Day (WCD) Tahun 2025 yang diprakarsai oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi.
Aksi bersih-bersih kolosal ini digelar pada Sabtu (20/09), kemarin, dengan mengambil Pasar Kuda sebagai lokasi utama, sebagai upaya nyata dalam mewujudkan lingkungan kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Gotong Royong sebagai Kunci Utama.
Puncak kegiatan ini mendapat dukungan penuh dengan kehadiran langsung Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, bersama Wakil Wali Kota, Adhitia Yudisthira, yang berbaur dengan ratusan peserta.
Ngatiyana juga menekankan bahwa semangat gotong royong adalah pondasi utama dalam menjaga kebersihan.
“Gotong royong yang keluar dari hati nurani yang paling dalam akan mengarahkan kita pada kebersihan di wilayah Kota Cimahi. Mudah-mudahan budaya ini tercipta, tidak membuang sampah sembarangan, dan masyarakat terbiasa memilah sampah sejak dari rumahnya,” ucap Ngatiyana.
Aksi Bersih-Bersih dan Hasil Pengumpulan Sampah
Aksi WCD 2025 telah dimulai sejak Jumat (19/09), di mana seluruh pegawai Pemkot Cimahi membersihkan area kerja masing-masing, diikuti oleh perangkat kewilayahan di wilayah tugasnya.
Dari kegiatan awal ini saja, terkumpul total ribuan kilogram sampah dengan rincian yang terpilah, menunjukkan pola pengelolaan sampah yang efektif:
Sampah Organik (Daun, dll.): 4.212,7 kg
Sampah Anorganik (Bernilai Tinggi): 2.411,4 kg
Residu (Bernilai Rendah/Low Value): 1.525,9 kg
Sampah Spesifik (Mengandung B3 dan LB3): 100,3 kg (Sebagian besar dari puskesmas)
Pelibatan Seluruh Elemen Masyarakat
Puncak kegiatan pada Sabtu (20/09) melibatkan sedikitnya 400 peserta yang merupakan representasi dari berbagai sektor.
Selain Pasar Kuda, lokasi lain seperti SPA Sangkuriang dan sejumlah wilayah kelurahan juga menjadi titik fokus. Peserta terdiri dari:
Perwakilan SKPD, Kecamatan, dan Kelurahan
Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), TNI, dan POLRI
Kader PKK, Karang Taruna, dan masyarakat RW 3 Kelurahan Cipageran
Komunitas lingkungan, institusi pendidikan, bank sampah, dan pelaku usaha.
Partisipasi aktif ini, termasuk aksi serentak di berbagai RW dan kelurahan, merupakan bukti sinergi kolektif seluruh elemen Kota Cimahi.
Ngatiyana menyampaikan terima kasih atas kesadaran pribadi warga yang telah berpartisipasi serentak.
Inovasi Pengelolaan Sampah Langsung di Lokasi
Selama kerja bakti berlangsung, dilakukan pemilahan sampah secara langsung (on-site sorting). Pengelolaan sampah ini mencerminkan komitmen Pemkot untuk mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti:
Sampah Organik (daun, sisa makanan) diarahkan untuk dibuat kompos atau pakan maggot.
Sampah Anorganik Bernilai Tinggi (botol, kardus) disalurkan ke bank sampah.
Residu yang tidak dapat dimanfaatkan baru dikirim ke TPA Sarimukti.
Target Jangka Panjang: Bukan Sekadar Seremoni
Pemerintah Kota Cimahi menegaskan bahwa WCD 2025 adalah bagian integral dari upaya jangka panjang kota. Kegiatan ini bukan hanya seremoni, melainkan langkah penting untuk:
Mencapai penghargaan Adipura dan Anugerah Bakti Kebersihan Makuta Binokasih.
Persiapan menjelang Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2026.
Diharapkan, melalui kegiatan massal ini, akan tumbuh kesadaran, konsistensi, dan pembudayaan kebiasaan memilah sampah serta menjaga kebersihan demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Cimahi. (Bagdja)
