SNU|Pandeglang Banten – Potret miris pembangunan infrastruktur dipandeglang.diperbatasan rangkasbitung tepatnya di desa Kadujangkung, Kecamatan Mekarjaya, jalur utama di desa tersebut dalam kondisi rusak berat dan parah.
Ironisnya kerusakan itu berlangsung sudah bertahun-tahun tanpa pernah ada perbaikan. Warga pun mengeluh lantaran kondisi jalan semakin parah dan dipenuhi banyak lubang mirip kedokan (kubangan tempat mandi- Red) kerbau.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu warga setempat yang biasa dipanggil Ua Ebi (45).
“Tak hanya mengganggu akses jalan untuk warga, kondisi jalan yang parah itu juga tak jarang menjadi sumber petaka kecelakaan warga, banyak motor yang terjatuh,” ucap Ebi kembali menyesalkan. Kamis (19/9/2024)
Diakui oleh Ebi, jalan tersebut rusak sudah hampir 20 tahun
“Seingat, saya nggak pernah ada perbaikan. Kalau hujan berkubang tambah parah,kalau kemarau gini juga menyusahkan,” lanjut Ebi
Menurutnya, jalur utama yang rusak parah itu merupakan jalan Kabupaten, dan satu-satunya akses warga ke mana-mana.
“Saking parahnya, sudah tak terhitung berapa kali warga dan pengendara yang terjatuh akibat kerusakan jalan tersebut,” ucap Ebi kesal.
Bahkan tiga tahun yang lalu, cerita Ebi, ada sebuah truk juga terguling akibat terperosok masuk kejurang dan memakan korban,
“Akibat jalan yang menganga. Harapan kami, ingin ada perhatian dari pemerintah. Kami juga warga Pandeglang Banten tepatnya Desa Kadujangkung dan warga Indonesia, pajak kami juga tertib membayar, kenapa kalau jalan kami rusak nggak pernah ada perbaikan?, sudah 20 tahun lho nunggu perhatian dari Pemerintah Provinsi ataupun dari Bupati untuk dilakukan PO kebaikan, hingga sampai saat ini, kami masih menunggu,”urainya.
Senada yang disampaikan oleh Ebi, salah satu warga yang bernama H. Eka (50) warga Kp Cikeper, Dia menyampaikan bahwa kerusakan jalan utama di wilayahnya itu berlangsung sudah bertahun-tahun. Bahkan sudah beberapa kali ganti Gubernur dan Bupati, semua hanya janji-janji politik saja yang dilontarkan,hingga kini semuanya hanya tinggal janji tanpa pernah ada realisasi dan bukti
“Sudah tiga kali ganti Gubernur, 3 kali ganti Bupati, tetap tidak juga dibangun, akhirnya warga sudah jenuh, jadi korban politik sampai sekarang nggak ada perbaikan juga, susahnya kalau hujan, warga sering terjatuh dan banyak warga yang mengalami kecelakaan,”beber Eka.
Eka menambahkan saking prihatinnya, warga yang melintas lewat jalur itu, sampai urunan (iuran) untuk membeli material buat menambal kerusakan jalan utama tersebut.
Ditempat yang berbeda, Kades Kadujangkung, Nahrawi juga tidak menampik akan kondisi akses jalan di wilayahnya yang mengalami rusak parah tersebut. Menurutnya status jalan itu memang jalur milik Kabupaten,
“Jalan itu rusak parah sejak Saya sebelum menjabat kepala desa, sampai sekarang belum pernah ada perbaikan juga, dan Saya sudah menyampaikan serta sudah mengusulkan Ke Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pandeglang, beberapa kali, namun sampai sekarang tidak ada realisasinya, desa kami sepertinya di anak tirikan,” pungkas Nahrawi. (Sanan)