SNU|Kabupaten Tangerang (Banten) – Beragam Usaha mikro, Kecil dan menengah (UMKM) menggelar Produk mereka dalam acara musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan Sepatan Timur didepan Gedung Aula kantor kecamatan pada hari Senin (4/02/2025).
Beragam produk unggulan UMKM kecamatan Sepatan Timur digelar, dari produk kemasan dan dan produk siap saji ditampilkan oleh para anggota UMKM sekecamatan Sepatan Timur.
Saat ini UMKM kecamatan Sepatan Timur sudah memiliki anggota sekitar 117 dari 8 desa yang memiliki aneka ragam produk hasil olahan home industri seperti manisan kolang Kaling, keripik tempe, empek -empek, somay , otak-otak, lemper, kue cincin banyak produk unggulan lain.
Menurut hasan Alle ketua UMKM kecamatan Sepatan Timur yag didampingi Nia Humas UMKM yang ditemui dilokasi bazar UMKM pada kegiatan Musrenbang kecamatan mengatakan,
“Sebenarnya kita menindak lanjuti visi dari kabupaten “one product one village” bahwa setiap desa harus memiliki satu produk unggulan. Disepatan Timur itu memliki produk sangian ada otak otak, gempol sari kue cincin, desa kedaung siomay Bandung dan tanah merah kembang tahu dana lain sebagainya,” ucap Hasan.
Ditambahkan oleh Hasan, “Kebetulan disini kita dari komunitas UMKM Sepatan Timur atau Komunitas Pelaku Usaha (KPU) yang beranggotakan dari berbagai macam pelaku UMKM salah satunya adalah produk keripik daun kelor, yang sebenarnya harus di apresiasi oleh pihak kecamatan atau pihak desa terkait dalam hal ini adalah desa pondok kelor dan desa kampung kelor,” tambahnya.
Bahwa ada produk yang terbuat dari daun kelor ini harus diangkat. Keripik kelor ini di produksi oleh desa kedaung bukan desa pondok kelor atau kampung kelor.
“Pondok kelor produknya tape kampung kelor juga tape juga. Pangsa pasarnya kita untuk wilayah Sepatan Timur satu untuk wilayah Sepatan Timur yang offline dan yang online kita juga ada, kalau online kan jaringan pangsa pasarnya lebih luas menyeluruh. Kita juga meminta pasilitas dari para pihak terkait untuk mempromosikan bahwa produk UMKM itu aneka ragam, saat ini outlet dirumah masing -masing untuk offlinenya. Kalau onlinenya ada,” terangnya
Saat ini kita belum memiliki outlet atau galeri, justru itu kita minta dari pihak kecamatan untuk dibuatkan spot atau gerai, diwilayah kawasan kedaung ini, yang merupakan lintasan yang ramai.
Harapan pertama kita selaku pelaku UMKM mohon dipasilitasi terkait dengan peningkatan kapasitas produk salah satunya adalah marketing kedua terkait dengan pembiayaan itu yang dikeluhkan oleh UMKM. Akses untuk pembiayaan dan akses untuk pemasaran. Karena kita ada diwilayah tentunya pihak kecamatan, dinas industri dan perdagangan, Dinas Koperasi UMKM dan dinas terkait yang berkaitan dengan UMKM.
Ketua KTA (Kontak Tani dan Nelayan) Sepatan timur Muhamad Obo menambahkan bahwa” Anggota UMKM ini membutuhkan berbagai bumbu , seperti karedok ada sayurannya seperti cabai dan lainnya. Dari produk pertanian dijadikan olahah oleh anggota UMKM,” ungkapnya.
Camat Sepatan Timur Miftah Shuritho S.STP.MM mengutarakan, bahwa pihak kecamatan sudah mengusulkan melalui Musrenbang kecamatan untuk Tahun Anggaran 2026 dan bisa di realisasikan pada tahun 2026 mendatang untuk tempat gerai atau outlet UMKM kecamatan Sepatan Timur,” pungkasnya. (dia)