SNU//Kabupaten Bandung – Wakil Bupati Bandung, Ali Syakieb, meninjau sejumlah lokasi terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Bandung pada Jumat kemarin.
Dua titik utama yang dikunjungi adalah Dayeuhkolot dan Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang, yang menjadi wilayah dengan dampak terparah.
Dalam peninjauan tersebut, Wabup Ali didampingi para asisten daerah serta Kepala BPBD Kabupaten Bandung.
Di Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang, banjir dan longsor menyebabkan tiga rumah rusak berat dan harus segera direlokasi. Selain itu, sejumlah titik tanah retak ditemukan dan dinilai berpotensi memicu bencana susulan.
“Cangkuang adalah titik terparah karena tidak hanya banjir tapi juga ada tiga rumah yang kena longsor. Warga yang terdampak sudah diungsikan dan mendapat bantuan,” ujar Ali. Sabtu (6/12/2025).

Melihat tingginya curah hujan yang merata di kawasan Bandung Raya, ia menegaskan pentingnya kolaborasi pentahelix dalam penanggulangan bencana.
“Ini peringatan bagi kita semua. Jangan main-main dengan tata ruang karena alam akan membalas apa yang kita lakukan. Kalau sudah terjadi bencana, uang sebanyak apa pun tidak bisa mengganti nyawa,” tegasnya.
Wabup Ali juga menginstruksikan seluruh perangkat kewilayahan untuk bersiaga penuh.
“Saya sudah instruksikan RT–RW, jika malam nanti hujan besar lagi, bantu masyarakat untuk evakuasi,” kat
Sementara di Dayeuhkolot, BPBD Kabupaten Bandung telah menyiapkan delapan pompa penyedot air untuk mengalirkan banjir ke sungai.
Pompa-pompa tersebut akan diaktifkan ketika tinggi muka air mulai menurun.
Kepala BPBD Kabupaten Bandung, Cakra Amiyana, menyebut bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mempercepat penanganan.
“Kami menerima laporan ada sembilan titik daerah terdampak. Kita berharap intensitas hujan berkurang supaya BPBD bisa melakukan penanganan dan evakuasi,” ujarnya.
BPBD merinci laporan bencana yang terjadi di antaranya:
Longsor: Pangalengan, Panyirapan, Cangkuang, Cimaung
Banjir: Soreang, Katapang, Bojongsoang, Margaasih, Dayeuhkolot, Baleendah
Di antara titik-titik tersebut, wilayah Dayeuhkolot menjadi yang paling terdampak dengan 9.240 KK terdampak banjir, disusul Bojongsoang dengan sekitar 3.000 jiwa terdampak. (Apih)















