SNU|Kabupaten Bandung Barat –
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, yang diakses pada 1 April 2025, terlihat Dedi Mulyadi berhadapan langsung dengan pihak Eiger sebagai pemegang kerja sama operasional (KSO). Rabu (2/4/2025).
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, inspeksi mendadak, dirinya turun langsung ke lokasi pembukaan lahan proyek pembangunan Eiger Camp di kawasan Gunung Tangkuban Parahu, Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Setelah muncul rasa kekhawatiran Dedi Mulyadi, terkait dampaknya proyek pembangunan Eiger Camp akan berdampak menjadi kerusakan lingkungan di kaki Gunung Tangkuban Parahu Kecamatan Lembang.
Diakui oleh perwakilan dari Eiger bahwa pihaknya telah mengklaim bahwa lahan yang digunakan untuk proyek pembangunan Eiger Camp merupakan milik mereka.
“Ini lahan kita,” ucap dari perwakilan Eiger.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi secara tegas dan spontan membantah ucapan dari perwakilan Eiger tersebut.
“Ini bukan lahan milik Eiger, melainkan Asset milik negara yang dikelola oleh PTPN Namun, Bapak hanya pemegang KSO, dan ini adalah lahan negara,” tegasnya.
Disamping itu, Dedi Mulyadi juga mempertanyakan durasi kontrak kerja sama yang diberikan kepada pihak Eiger untuk mengelola lahan tersebut.
“Bapak hanya pemegang kontrak saja. Berapa tahun kontraknya?” tanya Dedi.
Dari pihak perusahaan Eiger menjawab bahwa kontrak dengan PTPN selama 5 tahun,” jawabnya.
Bahkan akhirnya Dedi menegaskan proyek pembangunan wisata Eiger Camp untuk diberhentikan sementara, sampai ada kajian lebih lanjut terkait dampaknya terhadap lingkungan. karena mengingat kondisi pembukaan lahan yang berpotensi akan merusak ekosistem di kawasan Tangkuban Parahu,
“Saya minta dihentikan dulu,” tegas Dedi.
Karena lanjut Dedi, pihaknya mengingatkan seperti kasus perusakan lingkungan di kawasan Puncak, yang diharapkan oleh Dedi kasus perusakan lingkungan di Puncak Bogor tidak terjadi lagi di wilayah Lembang ini.
Secara tegas kembali, Dedi juga telah menekankan bahwa eksploitasi kawasan hijau tanpa kontrol dapat mengakibatkan bencana ekologis yang serius.
“Kita harus belajar dari kasus Puncak Bogor. Ini sudah sangat rawan. Jika satu proyek masuk, akan dipastikan proyek lain akan mengikutinya, dan akhirnya kawasan ini bisa habis seperti di Puncak,” tandas Dedi.
Dedi mengharap agar ekosistem tetap terjaga, kelestarian lingkungan harus menjadi prioritas utama.
“Saya hanya ingin Jawa Barat terselamatkan dari bencana. Suhu udara di Lembang harus tetap terjaga, dan caranya adalah dengan memastikan kaki-kaki Gunung tetap aman,” tegasnya. (Bagdja)
