Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Lingkungan HidupRagam Daerah

Wujudkan Kota Hijau dan Tangguh, Pemkot Cimahi Gelar Edukasi Program Kampung Iklim 2025

1594
×

Wujudkan Kota Hijau dan Tangguh, Pemkot Cimahi Gelar Edukasi Program Kampung Iklim 2025

Sebarkan artikel ini
Wakil Walikota Cimahi Adithia Yudistira saat memberikan sambutannya

SNU//Cimahi –  Untuk mewujudkan Kota Hijau dan Tangguh, Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan, dengan menggelar Edukasi Program Kampung Iklim (ProKlim) Tahun 2025, di Ballroom Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Cimahi. Kamis  (30/10/2025),

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudistira, dan dihadiri oleh narasumber dari Deputi Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), perwakilan DLH Provinsi Jawa Barat, serta unsur perangkat daerah seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pangan dan Pertanian, DP3AP2KB, dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Example 300x600

Sebanyak 60 peserta yang merupakan perwakilan dari 30 RW se-Kota Cimahi mengikuti kegiatan edukasi ini. 

Wakil Walikota Cimahi Adithia Yudistira foto bersama staf dari Dinas Lingkungan Hidup

Mereka mendapatkan pemahaman teknis mengenai pengisian data ProKlim dalam Sistem Registrasi Nasional (SRN) serta strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di tingkat komunitas.

Perubahan Iklim Nyata dan Harus Dihadapi Bersama

Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudistira, menegaskan bahwa perubahan iklim bukan lagi ancaman abstrak, melainkan kenyataan yang kini dirasakan masyarakat setiap hari.

“Kita semua merasakan suhu yang makin panas, curah hujan yang tidak menentu, hingga bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor yang semakin sering terjadi. Ini bukti nyata bahwa bumi kita sedang tidak baik-baik saja,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia seperti penggunaan energi fosil, pembakaran batu bara, peningkatan emisi karbon, serta penurunan kelestarian hutan dan lingkungan.

“Perubahan iklim ini dibuat oleh manusia sendiri, disebabkan oleh manusia sendiri, dan dirasakan oleh manusia sendiri,” tegasnya.

Adhitia menambahkan, diperlukan perubahan paradigma dari tingkat rumah tangga hingga komunitas dalam mengelola lingkungan.

“Program Kampung Iklim adalah wadah untuk membangun kesadaran kolektif dan memperkuat kapasitas masyarakat agar tanggap dan adaptif terhadap perubahan iklim,” katanya.

Pemerintah Kota Cimahi terus melaksanakan berbagai aksi nyata lingkungan, mulai dari edukasi publik, urban farming, penanaman seribu bibit bambu di Cireundeu, penyediaan biopori dan sumur resapan, hingga pengelolaan sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan penataan ruang hijau.

Hingga tahun 2024, tercatat 22 RW di Kota Cimahi telah berpartisipasi dalam Program Kampung Iklim. 

Dari jumlah tersebut, 13 RW memperoleh predikat utama dan 9 RW kategori madya dari Kementerian LHK.

Sementara itu, 20 RW lainnya telah diverifikasi dan akan diusulkan untuk masuk kategori ProKlim Lestari pada tahun mendatang.

Adithia juga mengajak masyarakat dan seluruh perangkat daerah untuk menjadikan gerakan lingkungan sebagai aksi kolektif yang berkelanjutan.

“Bukan sekadar tentang survival, tapi harus berpikir legacy, karena kelestarian alam dan iklim adalah warisan untuk anak cucu kita. Jangan sampai 50–100 tahun ke depan mereka menyalahkan kita karena gagal menjaga bumi,” ujar Adithia.

Ia menutup dengan ajakan sederhana namun bermakna,

“Mulailah dari langkah kecil, pilah sampah dari rumah, tanam pohon, hemat listrik dan air, serta jaga kebersihan lingkungan. 

“Bumi ini bukan warisan nenek moyang kita, tapi titipan dari anak cucu kita. Mari rawat bumi dengan cinta dan aksi nyata agar Cimahi selalu hijau, berdaya, dan masyarakatnya makin happy,” pungkasnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, menambahkan bahwa edukasi ProKlim tahun ini difokuskan untuk memperkuat sinergi lintas sektor.

“Harapannya, seluruh OPD dapat mendukung gerakan masyarakat agar Cimahi memiliki lebih banyak kampung iklim mandiri yang berkontribusi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca,” tuturnya.

Foto bersama Wakil walikota Cimahi Adithia Yudistira (tengah) bersama para peserta

Melalui Edukasi Program Kampung Iklim 2025, Pemerintah Kota Cimahi berkomitmen melahirkan gerakan sosial lingkungan yang berkelanjutan, menjadikan Cimahi sebagai kota hijau, tangguh, dan berdaya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global.

(Bagdja)


Example 300250
Example 120x600