Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
ArtikelBeritaHeadlineLingkungan HidupPolitikRagam Daerah

Sawah Lope Bertransformasi: Dari Hamparan Sawah Menjadi Destinasi Wisata Unggulan Kuningan

1009
×

Sawah Lope Bertransformasi: Dari Hamparan Sawah Menjadi Destinasi Wisata Unggulan Kuningan

Sebarkan artikel ini
Perkembangan pesat destinasi wisata Sawah Lope di Desa Cikaso, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, mendapat apresiasi dari anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj. Tina Wiryawati.
Example 468x60

SNU|Kuningan,- Perkembangan pesat destinasi wisata Sawah Lope di Desa Cikaso, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, mendapat apresiasi dari anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj. Tina Wiryawati. Legislator dari Fraksi Gerindra ini mengungkapkan kekagumannya terhadap transformasi Sawah Lope, yang berhasil beralih dari sekadar hamparan sawah biasa menjadi salah satu destinasi wisata unggulan daerah, Kamis(12/6/2025). 

Sejak didirikan pascapandemi COVID-19 dan diinisiasi bersama akademisi dari STIEPARI Semarang pada 2020, Sawah Lope berkembang tidak hanya dari segi infrastruktur, tetapi juga dari aspek pemberdayaan masyarakat. Berbagai fasilitas rekreasi seperti gazebo, taman bermain anak, kolam renang, kolam terapi ikan, restoran khas Sunda, hingga spot foto Instagramable menjadikan kawasan ini semakin diminati wisatawan lokal.

Example 300x600

“Ini luar biasa. Saya tidak menyangka perkembangan Sawah Lope bisa sepesat ini. Ini bukti bahwa desa bisa mandiri lewat pengelolaan wisata berbasis masyarakat,” ujar Tina Wiryawati dalam kunjungannya pada 10 Juni 2025.

Selain dampak ekonomi bagi warga sekitar, Tina mengusulkan agar sebagian pendapatan dari sektor wisata ini dialokasikan untuk program beasiswa bagi anak-anak kurang mampu. “Setelah kebutuhan operasional dan pengembangan terpenuhi, saya harap ada alokasi khusus untuk beasiswa. Ini bisa menjadi bentuk nyata kontribusi wisata bagi masa depan generasi muda,” tambahnya.

Usulan tersebut disambut baik oleh pengelola Sawah Lope, Daeng Ali, yang mengakui peran besar Tina dan tim STIEPARI dalam pembinaan sejak awal. “Dukungan beliau sangat berarti bagi kemajuan kami. Sawah Lope bisa seperti sekarang karena kolaborasi yang solid,” ungkapnya.

Sementara itu, Rektor STIEPARI Semarang, Prof. Haniek Listyorini, menyarankan agar pengembangan destinasi wisata ini tetap mempertahankan nuansa alam pedesaan dengan fokus pada wisata edukatif, seperti program belajar pertanian dan paket menginap bagi wisatawan. 

“Fasilitas fisik sudah memadai. Sekarang saatnya memperkuat konten edukatif agar wisatawan mendapatkan pengalaman yang lebih bermakna,” pungkasnya.

Dengan transformasi yang terus berlanjut, Sawah Lope kini menjadi bukti nyata bagaimana wisata berbasis masyarakat dapat tumbuh dan berkontribusi bagi kesejahteraan lokal serta pendidikan generasi mendatang.

Example 120x600