SNU//Cimahi – Pemerintah Kota Cimahi menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi (Rakor) Kepegawaian Wilayah Kerja Kantor Regional III BKN Tahun 2025 yang digelar di Gedung Cimahi Techno Park, Jalan Baros, Kota Cimahi,
Kegiatan ini dihadiri oleh para kepala daerah se-Provinsi Jawa Barat dan Banten, dengan fokus pembahasan pada percepatan implementasi Manajemen Talenta ASN dan Transformasi Digitalisasi Kepegawaian.
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, menegaskan kesiapan penuh Pemkot Cimahi untuk menerapkan sistem meritokrasi ASN mulai awal 2026 sebagai upaya mewujudkan pemerintahan profesional dan berintegritas.
Rakor bertema “Percepatan Implementasi Manajemen Talenta dan Transformasi Digitalisasi Manajemen ASN” tersebut diisi dengan diskusi panel dan penandatanganan Komitmen Manajemen Talenta oleh 17 bupati dan wali kota se-Jawa Barat dan Banten bersama Kepala BKN.
Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengungkapkan rasa bangga atas kepercayaan BKN menjadikan Cimahi sebagai tuan rumah kegiatan penting tersebut.
“Kota Cimahi bersyukur hari ini digelar rapat kepegawaian bersama BKN. Kami berterima kasih kepada Kepala BKN atas pelaksanaan kegiatan ini,” ujarnya. Sabtu (11/10/2025).
Ngatiyana menegaskan, penerapan manajemen talenta akan mendorong penempatan ASN berdasarkan kompetensi dan disiplin ilmu, sesuai arah kebijakan pemerintah pusat.
“Diharapkan dengan sistem merit, semua ASN ditempatkan sesuai keahliannya untuk menunjang visi misi kepala daerah dan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto,” tambahnya.
Pemkot Cimahi, lanjut Ngatiyana, siap menerapkan manajemen talenta ASN mulai awal Januari 2026 sebagai wujud komitmen membangun aparatur pemerintahan yang profesional dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
“Cimahi sudah siap, tinggal pelaksanaan awal Januari mendatang,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BKN Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H., menyampaikan bahwa lembaga kepegawaian kini harus bertransformasi dari fungsi administratif menjadi institusi manajemen ASN yang substantif.
“Hari ini kita mengajak para kepala daerah dan BKD untuk bertransformasi dari urusan administratif menuju substantif. Substansinya adalah bagaimana mewujudkan visi-misi kepala daerah dan Asta Cita Bapak Presiden,” katanya.
Zudan menekankan pentingnya penerapan sistem merit dan manajemen talenta agar ASN memperoleh kesempatan yang adil berdasarkan kompetensi dan potensi.
“Saya berharap seluruh daerah di Banten dan Jawa Barat mulai 1 Januari 2026 sudah menerapkan meritokrasi,” tegasnya.
Dukungan juga datang dari Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman, yang menyebut penerapan manajemen talenta menjadi strategi penting mempercepat kesejahteraan masyarakat.
“Insyaallah, di bawah kepemimpinan Pak Gubernur, seluruh 27 kabupaten/kota di Jawa Barat pada akhir 2025 sudah menerapkan manajemen talenta. ASN adalah kunci utama penggerak pembangunan,” ujarnya. (Bagdja)
