BeritaHukumRagam DaerahTeknologi

Anggota DPRD Cimahi Tinjau Rumah Warga Terdampak dan Penerima Program Rutilahu di Cipageran

3666
Ketiga foto tersebut tampaknya menunjukkan kerusakan struktural dan kondisi permukiman di Cimahi, kemungkinan setelah diterpa hujan deras. ​Dua foto dari kanan (yang menunjukkan struktur kayu/bambu dan atap terbuka/rusak, serta lingkungan luar dengan tanaman pisang) menggambarkan rumah warga yang ambruk atau mengalami kerusakan parah akibat hujan deras. Terlihat penggunaan material sederhana seperti bambu, kayu, dan terpal/plastik untuk penutup. ​Foto paling kiri (yang memperlihatkan celah besar di atas tembok berwarna hijau) kemungkinan besar menunjukkan rumah warga yang akan dibedah rumah di Cimahi, yang juga menunjukkan kondisi bangunan yang memerlukan perbaikan segera, seperti kerusakan pada atap atau dinding atas.

SNU//Cimahi — Anggota DPRD Kota Cimahi Komisi III, H. Enang Sahri Lukmansyah, melakukan kunjungan ke sejumlah titik di Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Selasa (4/11/2025).

Kunjungan tersebut meliputi warga yang tengah sakit, rumah yang telah masuk program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), serta rumah warga yang ambruk akibat hujan deras.

Kunjungan pertama dilakukan Enang ke rumah Tatang, Ketua RT 05 RW 15, yang sudah empat bulan menderita stroke.

Tatang (kanan) Ketua RT 05 RW 15, Kel Cipageran yang terserang penyakit stroke selama empat bulan

“Yang kita lakukan adalah silaturahmi, memberikan semangat kepada Pak Tatang agar segera diberikan kesembuhan oleh Allah SWT,” ujar Enang.

Usai membesuk Tatang, Enang meninjau rumah Karyati di RT 03 RW 16 yang telah diajukan untuk program Rutilahu melalui Pokok Pikiran (Pokir) DPRD. 

Program tersebut merupakan bagian dari 504 unit rumah yang dialokasikan Pemkot Cimahi pada tahun ini melalui APBD dan dibagi di 15 kelurahan.

“Rumah ini sudah diajukan melalui Pokir dan insya Allah tahun ini dapat dilaksanakan,” terangnya.

Karyati berharap proses perbaikan dapat segera direalisasikan.

Karyati warga RT 03 RW 16 menanti rumahnya secepatnya dapat dibedah rumah rutilahu yang sudah terdaftar selama dua tahun

“Saya berharap kepada pemerintah, karena rumah saya sudah disurvei, bisa segera dibangun,” ujarnya.

Kunjungan dilanjutkan ke RW 17 Kampung Paku Haji, Kelurahan Cipageran, tempat sebuah rumah milik warga bernama Taryana bagian dapurnya ambruk akibat tergerus air dan kondisi kayu bangunan yang telah rapuh.

Anggota DPRD Kota Cimahi dari komisi III H Enang Sahri Lukmansyah saat berkunjung rumah warga terdampak dan penerima program Rutilahu di Cipageran

Enang menjelaskan, masih banyak warga di wilayah tersebut yang tinggal di rumah tidak layak huni.

“Di RW 17 ini ada sekitar 400 KK. Banyak di antaranya rumahnya tidak layak huni. Pemerintah punya kewajiban membantu, terutama bagi masyarakat yang kemampuan ekonominya terbatas,” katanya.

Meski demikian, Enang mengungkapkan bahwa anggaran kota belum sepenuhnya mencukupi kebutuhan perbaikan rumah tidak layak huni di Cimahi.

“Masih ada sekitar 30.000 rumah lagi yang perlu diperbaiki. Jadi tidak semua bisa dibantu sekaligus karena keterbatasan APBD. Masyarakat juga diharapkan saling membantu,” ujarnya.

Ketua RW 17 Kampung Paku Haji, Asep Rahmat, membenarkan rumah Taryana ambruk akibat hujan deras yang terjadi beberapa hari lalu.

Ketua RW17 Kampung Paku Haji Kelurahan Cipageran, Asep Rahmat, harapkan pro aktif dari pemerintah kota Cimahi untuk membantu masyarakatnya yang tidak mampu

“Kejadiannya sekitar pukul 22.00 malam. Kami berharap pemerintah bisa membantu pembangunan kembali rumah ini, karena kondisinya sudah rapuh dan bisa merembet ke ruangan lain,” kata Asep.

Sementara itu, Taryana bersyukur tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.

Taryana rumahnya yang ambruk bagian dapurnya karena tergerus hujan deras di RW 17 Kampung Paku Haji Kelurahan Cipageran

“Untungnya ambruknya ke arah kebun, bukan ke dalam rumah. Dari BPBD sudah memberikan terpal penutup sementara,” ungkapnya. (Bagdja).

Exit mobile version