SNU//Kabupaten Garut – Bupati Garut, H. Abdusy Syakur Amin, menegaskan pentingnya tata kelola pendidikan yang lebih profesional, dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Garut.
Hal tersebut Syakur sampaikan saat memberikan arahan kepada Koordinator Wilayah Kecamatan Bidang Pendidikan dan jajaran Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut, di Aula Dinsos Garut, Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kidul, Rabu (10/9/2025).
Syakur menyoroti sejumlah persoalan pendidikan, mulai dari pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) hingga rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Ia mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan.
“Kita berada di kondisi yang tidak ideal serta harus mengejar ketertinggalan. Dan ketertinggalan itu bukan saya yang menentukan, tetapi harus bersama-sama dengan teman-teman,” tegasnya.
Salah satu perhatian khusus diberikan pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Menurutnya, hampir 90 persen PKBM di Garut belum terakreditasi dan diduga tidak memiliki operasional yang jelas. Karena itu, ia meminta adanya pembenahan serius agar pengelolaan pendidikan nonformal lebih profesional dan akuntabel.
Sementara itu, yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Asep Wawan, memaparkan kondisi pendidikan terkini di daerahnya. Berdasarkan data, IPM Garut berada di angka 69,9, jauh di bawah rata-rata Jawa Barat (74,92), dan menempatkan Garut di peringkat 26 dari 27 kabupaten/kota.
Rata-rata Lama Sekolah (RLS): 7,85 tahun (peringkat 21 di Jawa Barat). Harapan Lama Sekolah (HLS): 12,17 tahun (peringkat 24).
Sertifikasi Pendidik: 92% guru PAUD, 38,15% guru SD, dan 45,6% guru SMP belum bersertifikat.
Disdik Garut menargetkan peningkatan IPM menjadi 73,68 pada tahun 2029, serta mendorong RLS dan HLS ke arah yang lebih baik. Target lainnya adalah meningkatkan Angka Partisipasi Sekolah (APS) menjadi 100% untuk SD dan 96,35% untuk SMP.
Untuk mewujudkan target tersebut, Disdik telah merancang 6 program, 18 kegiatan, dan 96 subkegiatan, di antaranya Program Keunggulan Pendidikan, Pengembangan Kurikulum, serta Pengembangan Pendidik.
Asep optimistis, melalui kerja keras dan kolaborasi seluruh pihak, mutu pendidikan di Garut dapat terus meningkat. (Asan)