InformatikaRagam Daerah

Bupati Garut Syakur Siap Genjot Perbaikan Manajemen Properti Daerah, LMAN Dukung Optimalisasi Aset

571
Bupati Kabupaten Garut H Abdusy Syakur Amin, pihaknya siap akan menggenjot untuk perbaikan Management Properti Aset Daerah

SNU//Kabupaten Garut – Bupati Kabupaten Garut H Abdusy Syakur Amin, pihaknya siap akan menggenjot untuk perbaikan Management Properti Aset Daerah.

Hal ini untuk memperkuat tata kelola aset milik daerah, maka dari itu, Syakur langsung menghadiri kegiatan Coaching Clinic Perbaikan Manajemen Properti Milik Pemerintah Kabupaten Garut yang digelar di Ruang Rapat Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Selasa (17/6/2026).

Dalam sambutannya, Syakur mengucapkan terima kasih kepada LMAN yang telah bersedia hadir dan memberikan pendampingan langsung.

Acara ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, para Asisten Daerah, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta tim dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Kementerian Keuangan RI yang dipimpin oleh Kepala Divisi Konsultasi, Bramantya Harimurti.

Dalam sambutannya, Syakur mengucapkan terima kasih kepada LMAN yang telah bersedia hadir dan memberikan pendampingan langsung. 

Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memperbaiki dan mengoptimalkan pemanfaatan barang milik daerah agar lebih tertib, efisien, dan memberi dampak positif terhadap pembangunan.

“Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Tahun Anggaran 2024, masih terdapat catatan penting terkait pemanfaatan barang milik daerah yang belum optimal. Ini yang harus kita benahi bersama,” ujar Syakur.

Ia menekankan lima poin penting kepada para kepala perangkat daerah, yaitu:

1. Memahami kewenangan dan tanggung jawab dalam pengelolaan aset;

2. Melakukan pengelolaan yang berkelanjutan;

3. Mengubah aset tidak produktif menjadi sumber daya ekonomi;

4. Melakukan inventarisasi dan pengamanan aset;

5. Membangun komitmen kuat untuk mewujudkan tata kelola yang baik.

“Pengelolaan aset tidak hanya soal administrasi, tetapi juga soal bagaimana menjadikannya sebagai penggerak pembangunan dan kemandirian fiskal,” tegas Syakur.

Sementara itu, Kepala Divisi Konsultasi LMAN, Bramantya Harimurti, menyoroti pentingnya perubahan pola pikir dalam pengelolaan aset negara. Ia mengungkapkan bahwa banyak potensi ekonomi yang hilang akibat kurangnya optimalisasi aset.

“Ketika aset dibiarkan begitu saja, sebenarnya ada biaya tersembunyi yang ditanggung pemerintah—baik biaya perawatan, kehilangan peluang, maupun risiko reputasi,” jelas Bramantya.

Ia juga menekankan bahwa pengelolaan aset yang proaktif dan strategis menjadi kunci dalam menciptakan nilai tambah bagi daerah.
Melalui coaching clinic ini, diharapkan para pemangku kebijakan di lingkungan Pemkab Garut mampu melahirkan inovasi dan komitmen nyata dalam pengelolaan properti daerah, demi terwujudnya tata kelola aset yang profesional, akuntabel, dan berdaya guna. (Asan)

Exit mobile version