BeritaRagam Daerah

Hervian Puas dengan Pelayanan Cepat dan Ramah di Kantor BPJS Kesehatan Tasikmalaya

31
Hervian Peserta BPJS Kesehatan Tasikmalaya saat di temui di Kantor nya dengan menunjukan Aplikasi whatsapp PANDAWA), Kamis (30/10/2025). (Foto:Krist)

SNU//Tasikmalaya – Kemudahan dan kenyamanan layanan kepesertaan menjadi prioritas utama BPJS Kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. 

Sebagai penyelenggara jaminan kesehatan milik pemerintah, BPJS Kesehatan terus mengoptimalkan seluruh lini layanannya, baik secara tatap muka maupun nontatap muka.

Meskipun layanan digital seperti aplikasi Mobile JKN dan kanal daring lainnya semakin digencarkan, kualitas pelayanan langsung di kantor cabang tetap menjadi perhatian utama. 

Salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang merasakan langsung pelayanan prima tersebut adalah Hervian Ervansyah, peserta JKN dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU).

Hervian menceritakan pengalamannya saat mendatangi Kantor Cabang BPJS Kesehatan Tasikmalaya. Ia sempat menemukan status kepesertaannya tidak aktif karena sudah melewati batas usia tanggungan orang tua.

“Melihat status tidak aktif, saya langsung datang ke kantor cabang untuk mencari tahu penyebabnya. Setelah dijelaskan oleh petugas, ternyata usia saya sudah di atas 21 tahun, jadi tidak bisa lagi ditanggung orang tua,” ujar Hervian, Kamis (25/9/2025).

Petugas kemudian dengan ramah meminta Hervian mengurus surat keterangan aktif kuliah dari kampus sebagai syarat pengaktifan kembali kepesertaan JKN. Setelah dokumen tersebut diperoleh, proses aktivasi pun dapat dilakukan dengan mudah.

“Petugas juga menjelaskan bahwa pengaktifan bisa dilakukan secara online, baik lewat aplikasi Mobile JKN, layanan PANDAWA (Pelayanan Administrasi Melalui WhatsApp) di nomor 08118165165, maupun Care Center 165,” jelasnya.

Hervian kemudian memilih layanan PANDAWA untuk mengaktifkan kembali kepesertaan JKN-nya.

“Caranya mudah, adminnya juga responsif. Jadi saya bisa mengaktifkan kepesertaan JKN dari rumah tanpa harus ke kantor cabang,” tuturnya.

Saat dimintai pendapat mengenai pelayanan di Kantor Cabang Tasikmalaya, Hervian mengaku puas.

“Pelayanannya cepat, responsif, dan petugasnya ramah. Mereka menjelaskan prosedur dengan jelas dan mudah dipahami,” katanya.

Menariknya, saat datang ke kantor, Hervian tidak diberikan nomor antrean. 

Menurutnya, sistem tersebut justru lebih efisien karena petugas melakukan penyaringan peserta berdasarkan kebutuhan layanan.

“Peserta yang urusannya bisa diselesaikan tanpa frontliner langsung dibantu petugas di area depan. Jadi lebih efisien,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi keberadaan Anjungan Mandiri (AMAN) JKN dan petugas yang siap siaga dengan tablet pelayanan, yang dinilainya mempercepat proses administrasi.

“Peserta yang diarahkan ke AMAN JKN tidak perlu antre, sementara yang harus antre tetap dibantu oleh petugas dengan tablet. Jadi semuanya tertangani cepat,” tambahnya.

Hervian menegaskan, alasan utama ingin segera mengaktifkan kembali JKN adalah pentingnya menjaga kesehatan.

“Petugas menjelaskan bahwa saya bisa memperpanjang setiap tahun hingga usia 25 tahun, asalkan masih kuliah. Tapi kalau sudah tidak kuliah, harus pindah ke segmen mandiri dan menanggung iurannya sendiri,” ungkapnya.

Meski sempat menganggap prosesnya rumit, Hervian akhirnya memahami bahwa aturan tersebut dibuat demi kebaikan bersama. Ia pun berharap BPJS Kesehatan terus mempertahankan pelayanan yang baik dan meningkatkan yang masih perlu diperbaiki.

“Alhamdulillah, sekarang saya sadar betapa pentingnya menjaga kesehatan. Semoga kesadaran ini juga tumbuh di masyarakat yang belum menjadi peserta JKN,” tutup Hervian. (Krist)

Exit mobile version