BeritaBudayaRagam Daerah

Makam Sunan Haruman, Wisata Religi Bernuansa Sakral di Tengah Hutan Gunung Haruman Garut

91

SNU//Garut – Di tengah rimbunnya pepohonan dan suasana alam yang masih asri, sebuah situs religi sarat sejarah terus menjadi tujuan ziarah masyarakat. 

Situs tersebut adalah Makam Sunan Haruman, yang berada di kaki Gunung Haruman, tepatnya di wilayah Cibiuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Wisata religi ini tidak hanya menyuguhkan nuansa spiritual yang kuat, tetapi juga menghadirkan keindahan alam yang terjaga. Jalan setapak berlapis beton, bebatuan alami, serta akar-akar pohon besar yang melingkari area makam menjadi ciri khas perjalanan peziarah sebelum tiba di lokasi utama.

Sunan Haruman dikenal sebagai salah satu tokoh penyebar Islam di wilayah Garut bagian timur pada masa lampau. 

Dalam cerita masyarakat setempat, beliau adalah ulama yang berdakwah dengan pendekatan budaya dan kearifan lokal, sehingga ajaran Islam dapat diterima secara damai oleh masyarakat.

Keberadaan makam Sunan Haruman kini menjadi simbol penting jejak awal penyebaran Islam di kawasan Cibiuk dan sekitarnya. 

Banyak tokoh agama, santri, maupun masyarakat umum yang datang berziarah untuk mendoakan sekaligus mengenang perjuangan beliau.

Keunikan utama wisata religi ini terletak pada lokasinya yang menyatu dengan alam. Makam berada di tengah kawasan hutan dengan pepohonan besar yang menjulang tinggi. Batu-batu alam yang tersusun mengelilingi makam serta pagar bambu sederhana menambah kesan tradisional dan sakral.

Pada salah satu titik terdapat area tertutup kain hijau dengan ornamen kuning keemasan yang biasa digunakan untuk kegiatan doa bersama atau haul Sunan Haruman. 

Tempat ini sering dimanfaatkan para peziarah untuk beristirahat sekaligus memanjatkan doa dengan khusyuk.

Suasana sejuk, semilir angin, dan aroma tanah hutan memberikan ketenangan batin bagi setiap pengunjung.

Untuk mencapai area makam, pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalur setapak yang sebagian telah dibeton. Meski jaraknya tidak terlalu jauh, medan cukup menanjak dan didominasi bebatuan serta akar pohon besar.

Namun, perjalanan tersebut terbayar oleh suasana damai yang menyambut di kawasan makam.

Akses kendaraan hanya dapat sampai di batas tertentu, sehingga peziarah harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.

Wisata religi Sunan Haruman biasanya ramai pada hari besar Islam, seperti Maulid Nabi, Nisfu Sya’ban, dan menjelang Ramadan. Selain itu, pada waktu tertentu juga digelar doa bersama dan ziarah akbar oleh masyarakat sekitar maupun peziarah dari luar daerah.

Peziarah datang dengan berbagai tujuan, mulai dari memanjatkan doa, mengenang perjuangan dakwah, hingga mencari ketenangan batin di tengah alam.

Selain sebagai situs ziarah, kawasan Gunung Haruman memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata alam. Perpaduan antara hutan, udara segar, serta nilai sejarah dan spiritual menjadikan daerah ini sangat layak dikembangkan sebagai wisata religi terpadu.

Dengan penataan kawasan yang baik, peningkatan akses jalan, serta fasilitas pendukung seperti tempat istirahat, penerangan, dan papan informasi sejarah, Makam Sunan Haruman berpotensi menjadi ikon wisata spiritual di Garut timur.

Warga sekitar berharap pemerintah daerah memberikan perhatian lebih terhadap kelestarian situs ini. Selain sebagai tempat ibadah dan sejarah, kawasan ini juga berpeluang meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor wisata religi.

“Ini bukan hanya soal makam, tapi juga sejarah perjuangan dakwah dan warisan budaya yang harus dijaga,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat. (Agung)

Exit mobile version