BeritaInformatikaRagam Daerah

Pemkab Garut Siapkan 1.800 Tenaga Kerja, Siap Pakai Masuk Industri, Gandeng HRD Perusahaan

561
Bupati Garut Abdusy Syakur Amin, yang disambut hangat oleh Direktur PT Changshin Reksa Jaya Garut, Mr. Kim Heehyun, bersama Senior Manager, Mia Resmiati.

SNU//Kab Garut – Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, bersama para manajer HRD perusahaan di lingkungan Kabupaten Garut, siap mencetak 1.800 pekerja masuk ke Perusahaan Industri.

Hal itu untuk mendorong sinergi besar di antara pemerintah daerah dan dunia industri dalam memperkuat kualitas tenaga kerja lokal.

Syakur, dalam kunjungan kerjanya ke PT Changshin Reksa Jaya, Kecamatan Leles, pihaknya mengajak para manajer sumber daya manusia (HRD) dari berbagai perusahaan untuk berkolaborasi dalam mencetak tenaga kerja yang terlatih  siap diserap oleh industri. Rabu (8/10/2025).

Dengan kedatangan Bupati Garut yang disambut hangat oleh Direktur PT Changshin Reksa Jaya Garut, Mr. Kim Heehyun, bersama Senior Manager, Mia Resmiati.

Bupati Kabupaten Garut Abdusy Syakur Amin, dalam kunjungan kerjanya ke PT Changshin Reksa Jaya, Kecamatan Leles, pihaknya mengajak para manajer sumber daya manusia (HRD) dari berbagai perusahaan untuk berkolaborasi dalam mencetak tenaga kerja yang terlatih siap diserap oleh industri. Rabu (8/10/2025).

Pertemuan tersebut menjadi ruang strategis untuk membahas solusi konkret terhadap tantangan ketenagakerjaan yang dihadapi Kabupaten Garut.

“Ini program pemerintah dalam memberikan pelatihan kepada calon pekerja agar mereka punya kompetensi yang memadai. Jadi saat melamar kerja, tidak perlu pelatihan yang panjang lagi, cukup penyesuaian,” Syakur. 

Dalam kesempatan ini, Syakur juga mengungkapkan bahwa pemerintah daerah bersama Pemprov Jawa Barat dan Kementerian Ketenagakerjaan akan memulai program pelatihan bagi 1.800 calon pekerja pada bulan November mendatang.

Dari jumlah itu, 600 peserta merupakan bagian dari program Pemprov Jabar, sementara 1.200 peserta lainnya difasilitasi oleh Kementerian. Semua peserta akan mengikuti pelatihan intensif di Balai Latihan Kerja (BLK) Garut,

“Setelah dilatih dan dinyatakan lulus, mereka bisa langsung diterima di PT Changshin Reksa Jaya, tentu dengan tetap mengikuti prosedur seleksi. Jadi masyarakat yang sudah siap kerja tidak lagi bingung mencari peluang pekerjaanya,” jelasnya.

Syakur menilai, sinergitas lintas sektor ini menjadikan  momentum sangat penting bagi Garut untuk keluar dari persoalan klasik masalah ketenagakerjaan, minimnya tenaga kerja siap pakai dan tingginya angka pengangguran terampil.

“Kalau kolaborasi ini berjalan,lancar bupati garut abdusy syakur amiin yakin warga Garut bisa cepat bekerja dan perusahaan pun tidak  perlu repot untuk melatih lama,” tutup Syakur. 

Hal senada dengan Syakur, yang diucapkan oleh senior Manager PT Changshin Reksa Jaya Garut, Mia Resmiati, pihaknya sangat mengapresiasi langkah proaktif pemerintah daerah. 

Menurutnya, kolaborasi semacam ini menjadikan bentuk yang nyata, sebagai solusi dari dua arah, yang dapat membantu masyarakat mendapatkan pekerjaan sekaligus juga  memenuhi kebutuhan industri akan SDM yang berkualitas.

“Masyarakat dapat terserap bekerja, dan perusahaan mendapatkan kandidat yang terampil,” jelas Mia.

Saat ini, lanjut Mia, bahwa  PT Changshin Reksa Jaya Garut mempekerjakan sekitar 12.000 orang, dan tengah membuka 1.200 lowongan kerja baru, pada bulan ini untuk mendukung ekspansi produksi.

Begitupula dari pihak Dewan Pimpinan Kota (DPK) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Garut, yang dipimpin oleh Tedy Golsom, siap mendukung untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

Tedy juga menegaskan, komitmennya, bahwa asosiasi untuk mendukung langkah pemerintah daerah dalam memperkuat daya saing tenaga kerja lokal.

“Apindo siap membantu kebutuhan investor, termasuk pengembangan SDM dari sisi soft skill maupun hard skill,” kata Tedy.

Berfoto bersama pada saat kunjungan kerja di Room Meeting PT Changshin Reksa Jaya, Kecamatan Leles,

Selain itu, juga Apindo Garut akan tetap terus untuk menyuarakan aspirasinya kepada para pelaku usaha dalam pembahasan Upah Minimum Kabupaten (UMK),

“Agar tetap selaras dengan kondisi industri dan kesejahteraan pekerja,” harap Tedy. (Agung)

Exit mobile version