SNU|Kota Tasikmalaya – Pemerintah kota Tasikmalaya berhasil Turunkan Angka Stunting, Hingga 15 Persen dari sebelumnya 27,1 Persen dan turunnya sampai 12 persen.
Hal tersebut diungkapkan Kepala DPPKBP3A Kota Tasikmalaya, Imin Muhaemin, kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (24/1/2025).
Menurut dia, angka tersebut terhitung bulan November sampai 1 Desember 2024 lalu, Kota Tasikmalaya alami angka stunting pada anak alami penurunan, itu berkat peran serta dan program program yang fokus penanganan kasus kekurangan gizi.
Kata dia, penurunan angka tersebut yakni one ASN one stunting yakni 1 ASN 1 stunting, tablet tambah darah, inovasi Paranje salah satunya hewani, pemanfaatan lahan.
Imin menambahkan, OAOS sendiri yakni gerakan gotong royong dari aparatur Sipil Negara di Pemkot dalam mempercepat penurunan stunting yang menyasar langsung badut dan balita stunting, sasaran prioritas OAOS sendiri baduta ( bali di bawah dua tahun) dan balita bayi dibawah lima tahun, stunting yang ada di wilayah kota Tasikmalaya
Maka OAOS sendiri pemberian makanan tambahan secara langsung kepada baduta dan balita stunting oleh ASN Pemkot Tasikmalaya
“Alhamdulillah, angka penurunan terjadi di seluruh kecamatan yang berjumlah 10 kecamatan se-Kota Tasik,” imbuhnya
“Sasaran prioritas OAOS sendiri baduta (bayi di bawah dua tahun) dan balita, stunting yang ada di wilayah kota Tasikmalaya. OAOS sendiri pemberian makanan tambahan secara langsung kepada baduta dan balita stunting oleh ASN Pemkot Tasikmalaya,” katanya.
Berharap generasi-generasi muda yang masa datang menjadi generasi sehat, gemilang untuk meningkatkan upaya penurunan stunting atau kekurangan asupan gizi pada anak di Kota Tasikmalaya,” tandasnya.(Krist)