BeritaHeadlineInformatikaPendidikanRagam Daerah

Prestasi Tiada Henti: Prodi Profesi Ners Raih Kelulusan Uji Kompetensi Tertinggi, Dosen Jadi Penulis Soal Terbaik

712
Prodi yang telah terakreditasi Unggul ini menempati peringkat I Uji Kompetensi Nasional Ners Indonesia Tahun 2025 tingkat nasional dan Regional 6.

SNU|Bandung,- Prestasi tiada henti kembali ditunjukkan oleh Program Studi S1 Keperawatan dan Profesi Ners Universitas ‘Aisyiyah Bandung. Prodi yang telah terakreditasi Unggul ini menempati peringkat I Uji Kompetensi Nasional Ners Indonesia Tahun 2025 tingkat nasional dan Regional 6. Kabar baik ini diumumkan pada Rapat Umum Anggota (RUA) ke-7 Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) di Batam, 8–10 Oktober 2025.

Ketua Program Studi S1 Keperawatan dan Profesi Ners UNISA Bandung, Nina Gartika, S.Kep., M.Kep., mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas capaian yang membanggakan ini.

“Alhamdulillah, kami sangat senang dan bahagia. Capaian ini menjadi bukti bahwa UNISA Bandung mampu bersaing di tingkat nasional, bahkan dengan universitas negeri dan swasta besar lainnya,” ujarnya, Senin (27/10/2025).

Menurut Nina, keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras dosen dan mahasiswa yang saling bersinergi dalam proses pembimbingan.

“Kunci utama keberhasilan mahasiswa adalah proses pembimbingan yang intensif, pengkayaan Uji Kompetensi, serta kesabaran para dosen profesi Ners dalam membimbing mahasiswa agar siap menghadapi ujian,” jelasnya.

Ia juga menuturkan bahwa prodi secara konsisten memberikan berbagai dukungan bagi mahasiswa, baik melalui kegiatan try out, pengkayaan UKOM, maupun bimbingan intensif bagi yang belum kompeten.

“Kami juga rutin mengadakan pelatihan pembuatan soal UKOM dan pelatihan preceptorship yang melibatkan para Clinical Instructor. Tujuannya agar ada kesamaan pola dan persepsi dalam membimbing mahasiswa,” tambahnya.

Nina berharap capaian ini menjadi penyemangat bagi seluruh sivitas akademika untuk terus meningkatkan kualitas lulusan.

“Harapannya, lulusan Profesi Ners UNISA Bandung dapat bekerja sesuai bidang keilmuannya, baik di tingkat nasional maupun internasional, dengan tetap menjunjung tinggi integritas dan akhlakul karimah,” pungkasnya.

Selain keberhasilan mahasiswa dalam kelulusan ujikom, apresiasi juga datang untuk dosen S1 Keperawatan dan Profesi ners UNISA Bandung, Ariani, S.Kep., Ners., M.Kep., Sp.Mat., yang terpilih sebagai pembuat soal ujikom terbaik tingkat nasional. Ia menjadi salah satu penulis dengan jumlah soal terbanyak yang lolos hingga ke tingkat nasional dari Regional 6.

“Alhamdulillah senang dan bangga bisa menjadi penulis soal ujikom nasional dengan jumlah soal terbanyak yang tembus ke nasional dari Regional 6. Ini merupakan reward bagi saya pribadi dan juga bagi institusi,” ungkap Ariani.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pimpinan Prodi Profesi Ners dan AIPNI atas kesempatan yang diberikan untuk berkontribusi di level nasional. Menurutnya, proses penyusunan soal ujikom membutuhkan ketelitian dan waktu yang tidak sedikit.

“Tantangan terbesar adalah berburu dengan waktu. Satu soal bisa membutuhkan waktu hingga satu jam karena penulis harus memastikan kesesuaian antara teori, kondisi nyata pasien di lapangan, dan referensi yang digunakan,” ujarnya.

Ariani menegaskan pentingnya pengalaman klinik bagi penulis soal ujikom agar kasus yang disusun benar-benar mencerminkan situasi nyata.

“Penulis harus tahu kondisi di lapangan, baik di rumah sakit maupun di komunitas. Soal tidak boleh mengarang, tetapi harus menggambarkan kasus pasien yang sesungguhnya,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa penyusunan soal ujikom sudah diatur berdasarkan kompetensi spesifik.

“Misalnya di keperawatan maternitas, soal disusun berdasarkan kompetensi ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan ginekologi mulai dari pengkajian hingga evaluasi,” Pungkasnya.

Exit mobile version