SNU|Kabupaten Garut – Merupakan program Kementerian Kesehatan terkait deteksi dini penyakit Tuberkulosis (TBC) yang digelar di Kantor Desa Bayongbong, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Kamis (9/1/2025).
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya deteksi dini dan penanganan TBC, serta mencegah penyebaran penyakit menular tersebut.
Kegiatan ini dimulai pada 6 Januari dan akan berlangsung hingga 31 Januari 2025 di Kabupaten Garut.
Penanggung Jawab Koordinator Lapangan, Zuma menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan Jakarta.
“Pemeriksaan utama berupa rontgen untuk mendeteksi gejala TBC, diikuti oleh pemeriksaan medis yang meliputi tanya jawab terkait gejala TBC dan pemeriksaan fisik,” ucap Zuma.
Selanjutnya menurut Zuma, jika ditemukan indikasi TBC, hasilnya akan dikirimkan ke pihak berwenang untuk ditindaklanjuti.
“Jika diperlukan, tes dahak akan dilakukan oleh Puskesmas untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi TBC,” katanya.
Peserta yang terdeteksi terduga positif TBC akan menjalani pemeriksaan lanjutan dan, jika hasil tes menunjukkan positif,
“Maka akan diberikan terapi lanjutan sesuai prosedur medis. Selain itu, untuk mencegah penularan, peserta dianjurkan memakai masker selama berada di lokasi pemeriksaan,” ujar Zuma.
Sebagai bentuk apresiasi, lanjut Dia, peserta yang berpartisipasi menerima paket sembako gratis, yang berisi beras dan minyak goreng,
“Untuk mendukung masyarakat dalam upaya penanggulangan TBC, saya berharap program ini bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat Garut dan berkontribusi pada penanggulangan TBC di Indonesia,” pungkasnya. (Asan)
