SNU//Kabupaten Garut – Dalam menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 Hijriah, masyarakat Kecamatan Karangpawitan, mengajak Hijriah menuju kebaikan.
Hal ini untuk memberikan semangat kebersamaan dan refleksi keagamaan mewarnai peringatan Tahun Baru Islam yang digelar di Lapang Nagrog, Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangpawitan, Selasa (24/6/2025).
Acara tersebut dengan tagline “Mapag Tahun Baru Hijriah 1 Muharram 1447 H” ini disambut antusias oleh masyarakat dan tokoh-tokoh agama setempat.
Staf Ahli Bupati Garut Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Maskut Farid, yang membuka acara secara resmi, pihaknya menyampaikan apresiasi tinggi kepada jajaran Kecamatan Karangpawitan yang telah memprakarsai peringatan hari besar Islam ini.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Garut, kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas terselenggaranya peringatan 1 Muharram yang penuh makna ini,” terang Maskut.
Karena pentingnya Tahun Baru Hijriah tersebut, lanjut Maskut, sebagai momentum Hijriah dari keburukan menuju kebaikan, meneladani perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah.
Tidak itu saja, Maskut juga mengajak seluruh masyarakat untuk lebih mengenal dan menghidupkan kalender Islam dalam kehidupan sehari-hari.
“Mari kita jadikan momen ini untuk introspeksi diri, memperbaiki kualitas hidup kita di dunia maupun untuk kehidupan akhirat kelak,” tegasnya.
Masih menurut Maskut, dirinya turut mengucapkan terima kasih kepada Camat Karangpawitan beserta panitia dan semua pihak yang telah menyukseskan acara ini sebagai bagian dari syiar Islam di Garut.
Sementara itu, yang disampaikan oleh Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kecamatan Karangpawitan Taufik Buldani, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi para tokoh masyarakat dan dukungan penuh dari pemerintah kecamatan.
“Saya merasa bangga dan bersyukur atas terselenggaranya kegiatan ini. Semua berkat ide-ide dari para tokoh dan komitmen kuat dari jajaran pemerintahan,” tutur Taufik.
Lebih lanjut Taufik juga menjelaskan, bahwa peringatan 1 Muharram ini berlangsung selama tiga hari, dari Selasa hingga Kamis, dan dimeriahkan oleh berbagai kegiatan seperti Bazar, Lomba Marawis tingkat anak, Qasidah tingkat dewasa, Lomba Tabuh Bedug, serta Pawai Obor antar desa dan kelurahan.
Untuk merawat nilai-nilai spiritual dan budaya Islam di Kabupaten Garut, maka acara ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat (Asan)