SNU//Kota Cimahi – Setyady Abdul Rachman, SE, salah seorang anggota dewan dari fraksi Partai Amanat Nasional, (PAN) dalam melaksanakan reses masa persidangan ke II yang digelar di Mini Soccer Sri Bintang Jl. Kebon Kopi, Cibeureum, Kec. Cimahi Sel., Kota Cimahi, Minggu (31/6/2025).
Setyady rencananya segala aspirasi masyarakat terkait masalah bantuan sosial dan tenaga kerja, banyak yang salah sasaran, pihaknya akan mengawal hingga terealisasi.
“Kebanyakan dalam reses ini, masyarakat yang mengajukan usulan, tentang kesejahteraan sosial, terkait masalah pengangguran, bantuan sosial yang nota benenya tidak tepat sasaran,” ucap Setyady.
Hal itu mungkin merupakan aspirasi dari tingkat bawah, “Insya Allah, hal itu mungkin akan kita sampaikan, saya dorong untuk dapat direalisasikan oleh pemerintah,” ujar Setyady.
Konstituen yang hadir di reses tersebut daerah Melong dan Cibeureum sebanyak 300 orang, menurut Setyady kebetulan khusus para peserta, prioritas yang diusulkan terkait kesenjangan sosial,
“Karena saat ini banyak pengangguran yang sulit cari pekerjaan, dan bantuan sosial yang dulunya dapat bansos, sekarang tidak dapat, karena kebijakan dari pusat mungkin?, dari DPKS berubah menjadi PPSN, jadi ada pergeseran data,” ujarnya.
Hal itu lanjut Setyady jadi tugas bersama seorang anggota dewan Cimahi,
“Kepada pihak Dinas Sosial untuk kedepannya, seleksi lagi dan lihat kebawah, buat mensinkronkan, siapa sebenarnya yang layak mendapatkan bantuan,” tegas Setyady.
Disisi lain Setyady juga menyarankan kepada Pemerintahan Kota Cimahi, agar dapat melihat kebawah,
“Karena banyak orang-orang contohnya pengangguran, khususnya Dinas Tenaga Kerja, banyak masyarakat yang sulit untuk mencari lapangan pekerjaan, mungkin disitu, fungsi saya sebagai pengawasan aspirasi masyarakat, untuk meningkatkan lapangan kerja,” tandasnya.
Selanjutnya menurut Setyady mengacu kepada visi dan misi Walikota Cimahi Ngatiyana,
“Akan menciptakan 10.000 lapangan pekerjaan, dan mudah-mudahan ini menjadi visi yang terealisasi,” cetus Setyady.
Setyady juga akui, bahwa daerah Melong dan Cibeureum merupakan terpadat penduduknya,
“Maka otomatis tidak menutup kemungkinan daerah disini memang banyak pengangguran, karena sulitnya mencari lapangan pekerjaan,” tutupnya. (Bagdja)
