SNU|Bandung,- Upaya Sharp Electronics Indonesia dalam mendukung pemulihan tenaga kerja nasional melalui program pelatihan dan rekrutmen bagi peserta Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk legislatif daerah, Minggu(30/11/2025).
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Komisi V, H. M Hasbullah Rahmat S. PD., M. Hum, menyambut baik inisiatif ini dan menilai bahwa kolaborasi antara dunia industri dan pendidikan vokasi merupakan kunci dalam menekan angka pengangguran di kalangan generasi muda.
“Program seperti Sharp Class ini sangat relevan dengan kebutuhan Jawa Barat yang memiliki jumlah lulusan SMK cukup besar setiap tahunnya. Kami mendorong lebih banyak perusahaan untuk terlibat aktif dalam pembinaan dan rekrutmen tenaga kerja muda,” ujar Bang Has yang juga merupakan politisi dari Fraksi PAN.
Melalui program Sharp Class, Sharp Indonesia memberikan pelatihan teknis dan pengembangan soft skill kepada siswa SMK yang menjalani PKL. Program ini dirancang agar peserta tidak hanya memahami proses kerja industri, tetapi juga siap secara mental dan profesional untuk memasuki dunia kerja.
“Kami ingin menjembatani dunia pendidikan dan industri. Melalui Sharp Class, para peserta PKL bisa langsung merasakan atmosfer kerja nyata dan berpotensi direkrut sebagai karyawan tetap,” jelas Pandu Satio, selaku Head of PR and Brand Communication PT Sharp Elektronik Indonesia.
Program ini telah berhasil menyalurkan ribuan lulusan SMK ke berbagai sektor industri, termasuk manufaktur, teknisi, dan layanan purna jual. Di berbagai wilayah nasional, lebih dari 2.000 lulusan SMK telah terserap ke dunia kerja melalui kerja sama antara Sharp dan pemerintah daerah setempat.
Bang Has menambahkan bahwa Jawa Barat sebagai provinsi dengan populasi muda terbesar di Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan tenaga kerja terampil. Ia berharap program seperti Sharp Class dapat diperluas ke berbagai wilayah di Jawa Barat.
“Kami siap memfasilitasi kerja sama antara dunia usaha dan SMK di daerah. Dengan dukungan pelatihan langsung dari industri, para siswa akan lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja dan tidak hanya bergantung pada lapangan kerja formal, tetapi juga bisa menjadi wirausahawan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bang Has menekankan pentingnya peran industri dalam menyerap tenaga kerja lokal, mengingat Jawa Barat merupakan provinsi yang menerima investasi terbesar di Indonesia. “Keberadaan industri di Jawa Barat harus mampu memberikan kontribusi nyata dalam menyerap tenaga kerja lokal, terutama dari kalangan lulusan SMK,” ujarnya.
Selain Sharp Class, Sharp Indonesia juga menjalankan program-program seperti Sharp Greenerator, Hydro Heroes, dan Content Creator Hunt yang mendorong kreativitas dan kewirausahaan anak muda. Semua program ini bertujuan membentuk generasi muda yang mandiri, inovatif, dan siap bersaing di era global.
Langkah-langkah ini sejalan dengan visi pemerintah dan DPRD Jawa Barat dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai fondasi pembangunan daerah yang berkelanjutan.
