Lingkungan HidupRagam Daerah

Tiga Rumah dan Sebuah Kolam Warga Rusak Berat Akibat Luapan Banjir Pasirwangi Garut Kerugian Capai Rp 10 Juta

148

SNU|Kabupaten Garut – Akibat luapan banjir di Kecamatan Pasirwangi pada Sabtu (5/4/2025) sore, menyebabkan longsornya Tembok Penahan Tanah (TPT) drainase di Desa Sarimukti.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 16.00 WIB di Kampung Inpres RT 01 RW 11, Desa Sarimukti. Hujan yang turun sejak pukul 12.30 WIB hingga 18.00 WIB membuat struktur drainase tidak mampu menahan debit air, sehingga menyebabkan longsoran dengan volume panjang 4 meter, tinggi 3 meter, dan lebar 0,5 meter.

Petugas BPBD Kabupaten Garut bersama aparat Kecamatan Pasirwangi dan relawan meninjau lokasi longsoran TPT drainase di Kampung Inpres RT 01 RW 11, Desa Sarimukti, Sabtu (6/4/2025). Longsoran akibat hujan deras tersebut berdampak pada tiga rumah warga dan satu kolam terendam material.

Akibat kejadian ini, tiga rumah warga terdampak dan mengalami kerusakan pada sebagian perlengkapan rumah tangga. Adapun pemilik rumah yang terdampak ialah:

• Iwan (40), buruh, dengan 5 orang tanggungan

• H. Acin (65), petani, dengan 2 orang tanggungan

• Firman (45), petani, dengan 2 orang tanggungan

Selain rumah warga, satu kolam milik warga setempat juga turut terendam material longsoran.

Hal itu dibenarkan oleh Camat Pasirwangi, Bambang Rudijanto, menjelaskan, bahwa dari kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa, Minggu (6/4/2025).

“Namun, kerugian material diperkirakan mencapai Rp 10 juta,” ucap Bambang.

Pihak kecamatan bersama unsur terkait telah melakukan sejumlah upaya penanganan, di antaranya membersihkan material longsor, berkoordinasi dengan Lumbung Sosial Desa Sarimukti (KSB) untuk memberikan bantuan, serta memberikan edukasi kepada warga agar tetap waspada di musim penghujan.

Hingga laporan ini disusun, keluarga yang rumahnya terdampak masih menempati kediamannya masing-masing.

“Kegiatan operasi bersih (opsih) juga terus dilakukan oleh unsur gabungan yang terlibat, termasuk Camat Pasirwangi, Satpol PP, BPBD Garut, pemerintah desa, dan warga sekitar,” cetus Bambang.

Pihak kecamatan menyampaikan bahwa kebutuhan mendesak saat ini adalah pembangunan kembali TPT atau beronjong sebagai upaya mitigasi lanjutan. (Asan)

Exit mobile version