SNU|Garut,- Tingginya angka komplikasi masa nifas dan rendahnya literasi perawatan postpartum, khususnya di wilayah dengan akses layanan kesehatan terbatas, mendorong tim dosen dan mahasiswa Program Studi Keperawatan Maternitas Universitas ‘Aisyiyah Bandung melaksanakan pelatihan bertema “Pembentukan Tim Mom’s Care dan Edukasi Postpartum bagi Kader ‘Aisyiyah”. Kegiatan ini berlangsung di PCM Sucinaraja, Kabupaten Garut, pada 14 Mei dan 29 Mei 2025.
Ketua tim pelaksana, Ariani Fatmawati, M.Kep., Ns., Sp.Kep.Mat., mengatakan bahwa pelatihan ini dirancang untuk membekali kader dengan keterampilan praktis dalam mendampingi ibu hamil dan ibu masa nifas.
“Para kader mendapatkan materi perawatan luka pasca persalinan, teknik pijat oksitosin, manajemen ASI, vulva hygiene, hingga deteksi tanda bahaya masa nifas seperti REEDA. Harapannya, mereka dapat menjadi pendamping aktif di lingkungannya,” terangnya, Jumat (08/08/2025).
Ariani menjelaskan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 19 kader ‘Aisyiyah dengan latar belakang usia dan pendidikan yang beragam.
“Selain materi teori, peserta juga mengikuti demonstrasi dan simulasi praktik agar keterampilan yang diperoleh dapat langsung diaplikasikan di lapangan”Jelasnya.
Ariani menuturkan, hasil post-test yang dilakukan di akhir pelatihan menunjukkan adanya peningkatan signifikan pemahaman peserta.
Lebih lanjut, Ariani mengungkapkan bahwa sebagai tindak lanjut, dibentuklah Tim “Mom’s Care” yang akan menjalankan program pendampingan secara berkelanjutan.
“Kami juga akan melakukan monitoring bulanan untuk memastikan pengetahuan yang diberikan benar-benar diterapkan. Kami ingin kegiatan ini tidak berhenti di pelatihan saja, tetapi menjadi gerakan yang terus hidup di masyarakat,” ujarnya.
Di akhir, Ariani mengatakan bahwa tim pelaksana terdiri dari dosen Anggriyana Tri Widiati, M.Kep., Sp.Kep.MB., Inggriane Puspita Dewi, M.Kep., dan Shella Febrita Putri Utomo, M.Kep., bersama dua mahasiswa yaitu Najma Sakhiyya Alia Arsy dan Ristina Putri Rahmayanti.
Selain itu Ariani juga berharap kegiatan ini dapat menjadi model pemberdayaan komunitas yang bisa direplikasi di wilayah lain, demi memperkuat upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak secara berkelanjutan.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari LPPM Universitas ‘Aisyiyah Bandung, PCM/PCA Sucinaraja, serta pihak sekolah yang terlibat aktif dalam proses koordinasi dan pelaksanaan.