BeritaHukumKasusKriminalRagam Daerah

Wakil Bupati Kabupaten Garut, L Putri Karlina, Sampaikan Duka Mendalam Atas Tragedi Tewaskan Tiga Korban

584
Wakil Bupati Kabupaten Garut Luthfianisa Putri Karlina, menyampaikan duka mendalam dan rasa terpukulnya, atas tragedi yang menewaskan tiga orang, dalam kegiatan Bala Kecrakan di pernikahan dirinya dengan putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar Mulyadi Putra.

SNU//Kabupaten Garut – Wakil Bupati Kabupaten Garut Luthfianisa Putri Karlina, menyampaikan duka mendalam dan rasa terpukulnya, atas tragedi yang menewaskan tiga orang, dalam kegiatan Bala Kecrakan di pernikahan dirinya dengan putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar Mulyadi Putra.

Peristiwa ini terjadi hanya dua hari setelah momen yang Ia sebut sebagai hari paling bahagia dalam hidupnya.

“Sekali lagi dari hati yang paling dalam saya mengucapkan turut berbela sungkawa untuk insiden musibah yang terjadi, tepat dua hari setelah hari yang saya tandai hari paling bahagia di hidup saya,” ucapnya, sedih. Sabtu (19/7/2025).

Putri merasakan insiden ini sebagai pukulan bathin yang luar biasa. 

“Sebuah pukulan yang luar biasa bagi saya menghadapi apa yang terjadi kemarin, saya tidak ada sedikitpun niatan untuk melukai, atau menyakiti, bahkan naudzubillah Innalilahi, bahkan sampai ada yang kehilangan nyawa, tidak ada setitik pun niatan dari hati saya,” jelas Putri.

Sebagai Wakil Bupati yang menikah, ia merasa perlu memenuhi ekspektasi masyarakat untuk berbagi kebahagiaan.

“Rekan-rekan mungkin tahu sendiri dari media sosial saya, betapa saya berupaya mati-matian untuk acara saya di tanggal 16 itu tidak mengganggu sedikitpun kegiatan masyarakat,” jelas Putri.

Ia menyebutkan bahwa H-1, Putri masih berkeliling ke sekolah-sekolah untuk meluruskan informasi, bahwa tidak ada jalan ditutup atau angkot berhenti, dan sekolah tidak diliburkan. Hal ini terbukti dengan kelancaran lalu lintas pada hari H.

Berdasarkan kelancaran tersebut, masyarakat memiliki ekspektasi untuk berbagi kebahagiaan. Putri menambahkan bahwa informasi mengenai tanggal pesta rakyat yang beredar di media sosial (14-17 Juli) tidak pernah dikonfirmasi oleh pihaknya.

“Saya tidak pernah mengeluarkan itu sebagai konfirmasi karena sebelumnya saya juga ada podcast dengan salah satu media, 
“Saya tidak menyebutkan juga tentang pesta rakyat, karena saya tahu agak sulit untuk menciptakan ruang kondusif di keramaian dengan keadaan seperti itu, maka saya sangat berhati-hati sekali dalam menyebarkan informasi,” pungkasnya. (Agung)

Exit mobile version