Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
PendidikanRagam Daerah

Harapan Dicky Bagi Guru Ngaji Dapat Menciptakan Generasi Muda Berakhlakul Karimah Dan Otak Jerman Hati Tetap Mekah

3255
×

Harapan Dicky Bagi Guru Ngaji Dapat Menciptakan Generasi Muda Berakhlakul Karimah Dan Otak Jerman Hati Tetap Mekah

Sebarkan artikel ini
Foto bersama dalam acara pembinaan para guru ngaji se Kota Cimahi bersama PJ Walikota Cimahi, Dicky Saromi dan Kadisdik Kota Cimahi, Nana Suyatna
Example 468x60

SNU|Kota Cimahi – Pemerintah Kota Cimahi yang diprakarsai oleh Dinas Pendidikan Kota Cimahi telah menggelar acara Pembinaan Guru Ngaji di Aula Gedung A Pemerintahan Kota Cimahi Rabu (18/12/2024).

Acara dibuka langsung oleh PJ Walikota Cimahi, Dicky Saromi dan didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik), Nana Suyatna dan para guru ngaji.

Example 300x600

Menurut Dicky, diharapkan peran guru ngaji itu adalah sangat luar biasa dalam membangun pendidikan dan khususnya karakter  menjadi anak-anak yang nanti menjadi generasi umat Islam Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, 

“Bahwa umat Islam yang berakhlak itu bersaudara, di masa akhirnya ku tinggalkan dua perkara bilamana tokoh yang adanya apa tidaklah tentang selama-lama yaitu kita berdasarkan Alquran dan hadis, Otak boleh Jerman, hati kita tetap Mekah,” ucap Dicky.

PJ Walikota Cimahi Dicky Saromi, didampingi Kadisdik Kota Cimahi Nana Suyatna dengan adanya pembinaan guru-guru ngaji se Kota Cimahi, mampu menciptakan generasi muda yang berakhlakul Karimah dan otak Jerman tetapi hati tetap mekah

Lebih lanjut Dicky juga menjelaskan bahwa, Alquran itu dalam pedoman hidup manusia yang harus di jalankan,

“Guru ngaji di Cimahi itu keberadaannya sangat penting, karena mereka adalah ujung tombak, dalam memboomingkan Al Qur’an,” terang Dicky.

Karena lanjut Dicky, bahwa Al-Qur’an itu harus dipedomani oleh masyarakat, dan harapan Dicky khususnya generasi muda,

“Anak-anak, tidak mudah untuk membaca Al-Qur’an, maka dia nanti akan memahami akan isi kandungan Al-Qur’an, dan nanti mampu mempedomaninya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Dia.

Jadi ditandaskan oleh Dicky, dengan keberadaannya para guru ngaji tersebut sangatlah penting,

“Atas dasar itulah maka, kami terus meningkatkan kapasitas mereka, bagaimana mereka mampu untuk cara mengajarnya, dengan baik dan mampu dipahami, secara luas,” ucapnya.

Itupun diakui oleh Dicky, bahwa pihaknya juga memikirkan kebutuhan dan hak-hak untuk para guru ngaji, 

“Dimana dari jasa yang telah mereka, lakukan di Kota ini, tentu yang kita berikan itu bukan gaji, tetapi honor, bahwa hampir guru ngaji kita sebanyak 2477 guru ngaji, dan verifikasinya dilakukan disetiap wilayah, jadi Kelurahan yang memverifikasi, data mereka dan termasuk bagaimana aktifitas mereka,” cetus Dicky.

Dari sanalah mereka, pemerintah Kota Cimahi melalui Disdik Kota Cimahi yang mengelolanya memberikan honor bagi para guru ngaji tersebut.

“Selain honor, kami juga memberikan kesadaran bahwa pentingnya dari honor itu, mereka mampu untuk menyisihkan untuk BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagaan kerjaan,” beber Dicky.

Karena dengan adanya sumbangan iuran BPJS itu, agar para guru ngaji mempunyai ketenangan,

“Kalau terjadi apa-apa, memang tidak dikehendaki, tetapi seandainya itu terjadi, kepada mereka Karena resiko dalam tugas, semuanya sudah dalam tanggungan,” jelasnya.

Ditambahkan oleh Dicky, bahwa belajar mengajar kitab suci Al-Qur’an, tidak dibeda-bedakan ataran kaum disabilitas dan yang normal.

Jadi kata Dicky kedepannya, masalah honor, dilihat dari Pendapatan Pemkot Cimahi,  

PJ Walikota Cimahi Dicky Saromi saat membuka pembinaan para guru ngaji se Kota Cimahi di Aula Gedung A Pemkot Cimahi, Rabu (18/12/2024)

“Bila Asli Pendapatan kita naik, maka mereka naik jiga, ujarnya.

Selanjutnya yang diucapkan oleh Kadisdik Kota Cimahi, Nana Suyatna masalah horor, katanya sudah didata,vyaitu besarannya Rp 2009 ribu perorang,

“Untuk BPJS Ketenagakerjaan, dan juga BPJS Kesehatan, jadi jadi mereka sudah sepakat apa yang diterangkan oleh Dicky.
Anggarantersebut diberikan per tahun, “kita berikan insentif Rp 200 ribu /orang, jadi didalam insentif itu, kita sisihkan untuk BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, jadi misalkan ada yang meninggal, kita keluarkan,” tandas Nana. (***)

Example 120x600