SNU|Kabupaten Garut – Akibat hujan deras yang mengguyur dan terjadi tiga bencana alam melanda Kabupaten Garut, Pergeseran tanah di Desa Putrajawa, Kecamatan Selaawi; terjadi banjir bandang di Desa Gunamekar, Kecamatan Bungbulang serta longsor di Desa Nyalindung, Kecamatan Cisewu, menyebabkan kerusakan infrastruktur dan permukiman warga. Sabtu (15/2/2025) kemarin.
Pergeseran Tanah di Selaawi terjadi di Kampung Babakan, Desa Putrajawa, sekitar pukul 16.20 WIB. Camat Selaawi, Fahmi Fauzi, melaporkan, kejadian ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut terjadi sejak pukul 11.30 WIB hingga 14.00 WIB, Minggu (16/2/2025),
Akibat dari bencana alam pergeseran tanah tersebut mengakibatkan tanah di samping rumah Atang (44) bergeser, dan merusak akses jalan sepanjang 10 meter dan mengancam rumah warga sekitar.
Taksiran kerugian mencapai Rp 7 juta. Pemerintah Kecamatan Selaawi bersama unsur TNI, Polri, dan Pemerintah Desa telah melakukan pengecekan lokasi.
“Kami sudah mengajukan permohonan pembangunan tembok penahan tanah guna mencegah dampak lebih besar,” kata Fahmi.
Selain itu, warga juga diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan pergeseran tanah susulan.
Sementara yang terjadi di daerah Bungbulang, Garut yaitu Banjir Bandang yang mengakibatkan meluapnya Sungai Cirompang, menerjang Kampung Wangun, Desa Gunamekar.
Jembatan Rawayan yang menghubungkan Kampung Wangun dengan Kampung Saparantu, Desa Jagabaya, kembali mengalami kerusakan berat. Padahal, jembatan ini tengah dalam proses perbaikan oleh Tim Vertical Rescue Indonesia.
Pihak Pemerintah Kecamatan Bungbulang telah melaporkan kejadian ini ke pihak terkait untuk segera ditindaklanjuti guna memastikan akses transportasi warga kembali normal.
Dampak yang ketiga di daerah Garut, yaitu longsor di Cisewu Garut, sementara itu, longsor terjadi di Kampung Imut, RT 01 RW 04, Desa Nyalindung, Kecamatan Cisewu, sekira pukul 17.00 WIB, Pelaksana Tugas (Plt.) Camat Cisewu, Jajang Juhara, melaporkan, sebanyak dua rumah terdampak, satu di antaranya milik Uka (87) ambruk, sementara rumah milik Rosita tertimpa longsor hingga dapurnya rusak, termasuk sawahnya.
Selain itu, tiga rumah lainnya milik Erik (30), Tata (60), dan Ayi (60) terancam.
Sebagai langkah penanganan sementara, pemilik rumah yang terdampak telah diungsikan ke rumah keluarga terdekat. Bantuan kebutuhan pokok baru diberikan oleh Pemerintah Desa, sementara perhitungan total kerugian masih dalam proses pendataan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Dengan adanya tiga bencana alam ini, sejumlah instansi terkait, termasuk BPBD, Dinas PUPR, Dinas Perkim, Dinas Sosial, dan PMI Kabupaten Garut, dapat segera mengambil tindakan untuk perbaikan infrastruktur dan memberikan bantuan lebih lanjut kepada warga terdampak. (Red)