SNU//Kota Cimahi – Sekitar kurang lebih 200 massa aksi Unjukrasa yang dari elemen Mahasiswa dan masyarakat yang menggeruduk kantor DPRD Kota Cimahi, Jalan dra Hj Djulaeha Karmita nomor 5 Kecamatan Cimahi Tengah, Selasa (2/8/2025).
Aksi Unjukrasa tersebut, berjalan lancar dan damai, tidak terjadi anarkis, personel kepolisian dari polres dan dibantu dari pihak TNI Kodim 0609 Cimahi, melakukan penjagaan super ketat dipintu gerbang Kantor DPRD Kota Cimahi.
Hadir pula para anggota DPRD Kota Cimahi, yang siap menyambut secara baik dan ramah pada para aksi Unjukrasa tersebut, terdiri dari Ketua DPRD Kota Cimahi, Wahyu Widyatmoko, Wakil Ketua DPRD Kota Cimahi, Edi Kanedi, Wakil Ketua DPRD kota Cimahi, H Nabsun, anggota Freddy Siagian, H Enang Sahri Lukmansyah, Barkah Setiawan dan Rini Marthini.
Hadir pula Walikota Cimahi Ngatiyana, Kepala Kejari Nurintan M.N.O. Sirait, S.H., M.H., Sekda Kota Cimahi Maria Fitriana, Kapolres Kota Cimahi AKBP Niko Nurullah Adi Putra, Dandim 0609 Kota Cimahi, Letkol Inf Ratno.
Walikota Cimahi Ngatiyana, menyambut baik atas kehadiran para pengunjukrasa yang berjalan secara damai dan tertib.
“Saya ucapkan rasa terimakasih kepada semua anak muda atas aspirasi kita untuk masa depan nanti,” ucap Ngatiyana menenangkan para pendemo.
Ngatiyana juga menjelaskan pihaknya bukan bermaksud alergi untuk dikritik,
“Kami bukan alergi untuk dikritik, saya cukup senang tadi dikatakan bahwa anak-anak muda itu 60 persen berarti kekuatan kita di Cimahi, ada di anak-anak muda,” terang Ngatiyana.
Makanya menurut Ngatiyana, anak-anak muda itu jangan diremehkan,
“Itulah timbul embrio-embrio, yang mana dengan pemikiran-pemikiran yang jernih, dan cemerlang, itulah bekal kita untuk perbaikan di masa depan,” imbuh Ngatiyana
Aksi Unjukrasa ini merupakan bagian dari gerakan nasional yang menuntut perbaikan tata kelola pemerintahan, tetapi juga membawa isu-isu spesifik yang dinilai mendesak untuk Kota Cimahi.
Aji, mahasiswa dari Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), dalam orasinya menegaskan bahwa tuntutan mereka bukan hanya sekadar mengikuti tren, melainkan cerminan dari kegelisahan masyarakat.
“Kami di sini untuk menyuarakan apa yang selama ini terpendam,” katanya.
Aji menyebut beberapa poin tuntutan yang harus jadi perhatian utama dalam tuntutan mereka, termasuk:
1. Tolak Tindakan Represif Aparat: Aji menyoroti kekerasan yang sering terjadi saat demo dan mendesak agar kasus-kasus tersebut diproses secara transparan. “Aparat seharusnya menjadi pelindung, bukan alat represif,” tegasnya.
2. Berantas Korupsi
Aji juga meminta pengesahan RUU Perampasan Aset sebagai langkah serius memberantas korupsi.
3. Tolak Kenaikan Tunjangan DPR
“Di tengah kondisi ekonomi sulit, kenaikan tunjangan bagi anggota dewan adalah bentuk ketidakpekaan,” ujarnya.
4. Tolak Impunitas dan Tuntaskan Pelanggaran HAM Aji menuntut agar kasus-kasus pelanggaran HAM berat yang belum tuntas segera diselesaikan.
Selain tuntutan nasional, Aji juga menekankan pentingnya perbaikan di tingkat Kota Cimahi. Menurutnya, Pemerintah dan DPRD Cimahi harus lebih terbuka dan mendengarkan aspirasi masyarakat.
“Kami meminta DPRD Cimahi benar-benar berbenah, turun ke bawah, dan bukan sekadar duduk di balik meja,” tegas Dia.
Hingga berita ini diturunkan, aksi unjuk rasa berjalan damai di bawah pengawasan ketat pihak kepolisian. Massa mahasiswa berjanji akan terus menyuarakan aspirasi mereka sampai ada respons nyata dari pihak terkait.
Aksi damai tersebut, para pengunjukrasa minta ke empat tuntutan tersebut dapat direalisasikan. (Bagdja)
