Ragam Daerah

Bencana Tanah Bergerak di Singajaya, Bupati Garut Abdusy Syakur Amin Telah Siapkan Status Tanggap Darurat Pendirian Dapur Umum

2299
Bencana Tanah Bergerak di Singajaya, Bupati Garut Abdusy Syakur Amin Telah Siapkan Status Tanggap Darurat Pendirian Dapur Umum

SNU|Kabupaten Garut- Terkait bencana tanah bergerak di daerah Singajaya Kabupaten Garut, Pemerintah Kabupaten Garut bersiap menetapkan status tanggap darurat, yang terjadi di Kecamatan Singajaya. 

Penetapan ini dimaksudkan agar proses penanganan tanggap darurat bencana bisa lebih cepat, termasuk pendirian dapur umum dan penyaluran bantuan untuk warga terdampak.

Seperti yang diungkapkan oleh Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, saat meninjau langsung lokasi terdampak di Kampung Sawahjoho, Desa Singajaya, Minggu (6/4/2025),

Syakur mengungkapkan bahwa banyak warga belum berani kembali ke rumah, karena khawatir ada pergerakan tanah susulan. Menurutnya, status tanggap darurat penanganan masalah bencana sangat penting untuk mempercepat respon pemerintah terhadap kondisi darurat di lapangan.

Bupati Garut serahkan bantuan dan imbau warga jaga alam demi cegah bencana.”

Syakur menjelaskan bahwa tanda-tanda awal pergerakan tanah sudah terlihat sejak Juni 2024, 

“Namun baru belakangan ini menjadi lebih serius, saya meminta kepada camat dan kepala desa, untuk segera mencari lokasi relokasi yang aman, namun tidak terlalu jauh dari permukiman warga, agar proses relokasi bisa berjalan efektif,” tegas Syakur.

Selain menyalurkan bantuan secara simbolis, Syakur juga mengimbau warga agar tetap tenang, waspada, dan menjaga kelestarian lingkungan sekitar. 

“Saya berharap, agar warga lebih peduli terhadap kondisi alam demi mencegah bencana serupa terjadi kembali,” harap Syakur.

Peduli dan waspada, kunci hadapi bencana. Pesan Bupati Garut untuk warganya.”

Begitupula yang disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Garut, Aah Anwar Saefuloh, bahwa pihaknya sudah melakukan asesmen awal di lokasi. 
“Data sementara menunjukkan 18 kepala keluarga terdampak langsung, sementara 29 kepala keluarga lainnya berada di zona rawan. Total warga yang terdampak dan terancam mencapai 47 kepala keluarga,” ungkap Aah.  (Asan)

Exit mobile version