SNU|Kabupaten Bandung – Kegiatan Pelatihan Sistem Manajemen Anti Korupsi (S. M. A. K) di lingkungan Bank Perkrrditan Rakyat Kertas Raharja Kabupaten Bandung, dibuka secara resmi oleh Bupati Bandung di Hotel Sunshine, Sorrang Kamis, (22/8/2024).
Dalam acara itu seluruh karyawan dan karyawati BPR KR hadir mengikuti pelatihan S. M. A. K.
Sejumlah media dipersalahkan meliput acara usai pembukaan dilaksanakan. Namun demikian ada info simpangsiur bahwa awak media dilarang acara. Namun kenyataannya, tidak benar. Karena usai acara pembukaan atau sejam kemudian, pihak BPR KR memoersilahkannya.
Hal itu diungkapkan Dirut BPR KR H. Aep Hendar Cahya kepada SNU, kemarin. Diaembantah larangan tersebut dilakukannya.
“Itu tidak benar jika kami melarang liputan kepada wartawan. Buktinya ada sejumlah media yang mewawancarai saya, “katanya.
Sementara Ketua Komisaris Utama BPR Kerta Rarja Kabupaten Bandung, Dr. Uben Yunara Dasa Priatna, S.H., M.H., menyatakan dengan tegas “Tak Gentar” akan tudingan yang dilakukan segelintir media. Bahkan dia siap untuk melakukan klarifikasi.
Uben juga menyampaikan rasa terima kasih juga atas perhatiannya. Dengan adanya kritikan itu, diharapkan bisa memotivasi kenerja BPR Kerta Raharja agar bisa lebih baik lagi.
Uben mengakui, tujuan dari kegiatan tersebut memang mempunyai maksud guna memerangi dan meminimalisir praktik koruptif dan kolutif di lingkungan internal BPR Kerta Raharja. Lalu mengapa ada larangan bagi awak media untuk melakukan peliputan, memang kegiatan itu bersifat internal hanya untuk kalangan perusahaan.
“Disini perlu saya jelaskan, karena ada terjadi kesalahpahaman dengan media yang menyatakan kegiatan itu tidak boleh diliputi, “banyaknya.
Bila pun Uben mengatakan “Tak Gentar” dengan kritikan itu, karena setelah pembukaan dan penyambutan Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna, selama 30 menit saja. Selanjutnya kegiatan tersebut sudah terbuka bagi para awak media. Bahkan ada beberapa awak media yang masuk kemudian. Karena memang acara itu bersifat internal hanya untuk kalangan dalam, tapi tidak berlangsung lama.
“BPR Kerta Raharja itu selalu welcome bagi awak media, malahan sudah terjalin kemitraan yang baik dengan awak-awak media,” ujarnya.
Tidak sedikit pun BPR mempunyai maksud untuk menyembunyikan sesuatu, untuk itu ia mengharapkan kepada semua mitra kerjanya, yaitu para awak media bisa memaklumi dan memahami apa yang bersifat internal perusahaan.***