SNU|Kabupaten Garut – Hari Lahir Pancasila yang biasanya dirayakan dengan upacara, pidato, dan spanduk penuh slogan, tahun ini mendapat sentuhan berbeda dari DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut. Di bawah kepemimpinan Yudha Puja Turnawan, partai berlambang banteng ini memilih jalur kerja nyata—langsung dari hati untuk rakyat.
Di Kampung Jungkeyang, Kelurahan Margawati, suara alat bangunan menggema. Di situlah Emak Eja, seorang lansia yang selama ini tinggal di rumah reyot, kini mulai menatap harapan baru. Rumahnya akan dibangun ulang secara gotong royong oleh kader partai, relawan, dan warga sekitar.
“Kami ingin Pancasila tidak hanya diucapkan, tapi dihadirkan dalam tindakan nyata,” ujar Yudha.
Setelah aksi sosial tersebut, suasana akan berpindah ke GOR Junsank GJSC pada siang harinya. Di sana, akan digelar Sarasehan Kebangsaan bertema, Membumikan Pancasila, Tugas Seluruh Masyarakat, Bukan seminar kaku, melainkan forum interaktif tempat warga bisa berbicara, bertanya, bahkan mengkritik, semua setara, semua didengar.
Acara ini akan digelar pada Minggu, 1 Juni 2025, dan dihadiri oleh berbagai pihak: dari perwakilan Pemerintah Kabupaten Garut, pengurus partai dari tingkat DPC hingga ranting, tokoh masyarakat, hingga perwakilan RW.
“Kalau Pancasila hanya dibicarakan setahun sekali, lama-lama ia jadi simbol kosong. Membumikan Pancasila berarti membuatnya hidup—di meja makan, di pasar, di rumah-rumah rakyat,” pungkas Yudha (Asep Santika)