InformatikaRagam Daerah

Dua Kecamatan Di Kabupaten Garut Diterjang Angin Kencang Dan Hujan Deras

2361
Salah satu rumah di Kecamatan Selaawi mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon tumbang setelah angin kencang melanda wilayah tersebut pada Senin (17/2).

SNU|Kabupaten Garut – Dua Kecamatan di Kabupaten Garut, yaitu Kecamatan Salaawi dan Kecamatan Sukawening diterjang angin kencang dan hujan deras sehingga puluhan rumah di Kecamatan Salaawi akibat angin kencang meruksak puluhan rumah. Senin (17/2/2025).

Sedangkan di Kecamatan Sukawening, akibat hujan deras mengguyur terus-menerus dalam dua terakhir ini, mengakibatkan satu rumah ambruk, Selasa (18/2/2025).

Karena cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Garut dalam dua hari terakhir, menyebabkan kerusakan signifikan, dan  angin kencang yang terjadi pada Senin sore mengakibatkan 34 rumah rusak di Desa Putrajawa dan Desa Selaawi. 

Selain itu, satu fasilitas pendidikan (Faspen) dan satu fasilitas umum (Fasum) turut terdampak. Kerusakan yang terjadi meliputi atap rumah yang beterbangan, pohon tumbang yang menimpa rumah warga, serta robohnya papan billboard di depan Gerbang Kecamatan Selaawi yang menimpa kabel jaringan Telkom di taksir kerugian mencapai Rp 12 juta.

Satu fasilitas pendidikan (Faspen) dan satu fasilitas umum (Fasum) turut terdampak. Kerusakan yang terjadi meliputi atap rumah yang beterbangan, pohon tumbang yang menimpa rumah warga, serta robohnya papan billboard di depan Gerbang Kecamatan Selaawi yang menimpa kabel jaringan Telkom di taksir kerugian mencapai Rp 12 juta.

Akhirnya dari pihak pemerintah Kecamatan Selaawi bersama, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, serta masyarakat telah melakukan langkah-langkah darurat seperti evakuasi warga, pembersihan puing-puing, dan pendataan kerusakan. meski banyak rumah mengalami kerusakan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. 

“Kami berharap bantuan segera turun agar warga bisa segera memperbaiki rumahnya,” ujar Camat Selaawi, Fahmi Fauzi, Selasa (18) 2/2025) 

Sementara itu, hujan deras pada Selasa (18/2/2025) pukul 06.30 WIB menyebabkan satu rumah permanen milik Ade Alimudin (58) di Kampung Sidanghayu, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sukawening, ambruk total. Penyebab utama kejadian ini adalah kondisi rumah yang sudah lapuk dan tidak mampu menahan intensitas hujan yang tinggi.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, kerugian material diperkirakan mencapai Rp 100 juta, mengingat rumah berukuran 9×9 meter itu mengalami kerusakan berat. Saat ini, Ade Alimudin terpaksa mengungsi ke rumah orang tuanya, sementara warga sekitar bergotong royong membersihkan puing-puing rumahnya.

Camat Sukawening, Jeje Jenal Abidin, melaporkan, pihaknya telah melakukan pengecekan lokasi dan memberikan bantuan dari Lumbung Sosial Kecamatan.

Petugas BPBD Kabupaten Garut melakukan pengecekan di lokasi rumah yang ambruk akibat hujan deras di Kampung Sidanghayu, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sukawening, Selasa (18/2). Rumah milik Ade Alimudin (58) ini mengalami kerusakan total dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp100 juta. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, sementara warga sekitar bergotong royong membersihkan puing-puing bangunan

“Korban tergolong keluarga miskin, sehingga kami berharap ada bantuan dari dinas atau pihak terkait untuk pembangunan kembali rumah yang hancur,” ujar Jeje.

Dengan meningkatnya kejadian cuaca ekstrem di Garut, pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, terutama bagi pemilik rumah yang berada di wilayah rawan bencana. Dinas terkait diharapkan segera menyalurkan bantuan guna mempercepat pemulihan pascabencana. (Red)

Exit mobile version