SNU//Kabupaten Garut – Malam kelabu menyelimuti Kampung Cihuni, Desa Cihuni, Kecamatan Pangatikan, Senin (22/9/2025).
Rumah sederhana yang selama ini menjadi tempat bernaung empat anak yatim piatu ambruk, menyisakan duka dan ketidakpastian.
Kini, keempat anak tersebut hanya bisa berteduh sementara di rumah peninggalan almarhumah neneknya.
Kondisi memilukan ini mengetuk hati banyak pihak, salah satunya Anggota DPRD Kabupaten Garut, Yuda Puja Turnawan. Ia menyampaikan keprihatinan mendalam sekaligus ajakan untuk bergerak bersama.
“Ini bukan sekadar musibah, tapi panggilan kemanusiaan. Empat anak yatim piatu ini tidak boleh terlalu lama dibiarkan tanpa rumah yang layak. Saya akan ikut berkoordinasi dengan pemerintah desa, kecamatan, hingga Baznas Garut agar pembangunan rumah mereka segera terwujud,” ujar Yuda, Selasa (23/9/2025).
Yuda juga memberikan apresiasi kepada jajaran Pemerintah Kecamatan Pangatikan dan Pemerintah Desa Cihuni yang langsung turun tangan meninjau lokasi, menyalurkan bantuan darurat, serta menyiapkan alokasi dana desa sebesar Rp8 juta untuk pembangunan kembali rumah. Bahkan, langkah menggalang gotong royong dari para dermawan dan mengajukan bantuan ke Baznas maupun CSR perusahaan sudah mulai digerakkan.
“Pak Camat Ahmad Ramdani, Ibu Sekmat Wilyanti Fitri, dan Pak Kades Firman Maulana patut diapresiasi. Mereka sigap hadir, tidak hanya memberikan bantuan sembako, tapi juga menyiapkan rencana nyata agar anak-anak ini kembali punya tempat tinggal. Tinggal bagaimana kita semua ikut mengawal dan mempercepat realisasinya,” tambah Yuda.
Menurutnya, DPRD Garut siap menjadi jembatan koordinasi lintas lembaga agar kolaborasi ini semakin kuat. Ia menegaskan bahwa musibah ini bukan hanya urusan pemerintah, tetapi tanggung jawab moral seluruh masyarakat Garut.
“Anak-anak ini adalah amanah bagi kita bersama. Saya percaya, dengan gotong royong, rumah baru bisa segera berdiri—bukan sekadar bangunan, tapi juga simbol kepedulian sosial masyarakat Garut,” tegasnya.
Yuda pun mengajak masyarakat luas ikut terlibat, baik melalui donasi maupun dukungan moral. “Semoga banyak hati tergerak, sehingga mereka tidak hanya kembali memiliki rumah, tetapi juga merasakan kehangatan keluarga besar masyarakat Garut,” pungkasnya. (Asan)