BeritaKesehatanRagam Daerah

Komitmen Cimahi Jaga Status Bebas Rabies

6048
Wakil Walikota Cimahi Adithia Yudistira saat meninjau kucing peliharaan sedang di vaksinasi rabies

SNU//Kota Cimahi– Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Pangan dan Pertanian menggelar Peringatan Hari Rabies Sedunia (World Rabies Day) Tahun 2025 di Gedung B Kompleks Pemkot Cimahi. pada Rabu (24/9/2025).

Acara ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya rabies dan memperkuat komitmen Cimahi dalam mempertahankan statusnya sebagai wilayah bebas rabies.

​Kegiatan utama dalam acara ini adalah vaksinasi rabies massal untuk 150 ekor Hewan Penular Rabies (HPR), meliputi anjing, kucing, monyet, dan musang.

Selain itu, dilakukan juga tindakan kebiri pada 30 ekor kucing jantan sebagai upaya mengendalikan populasi.

Selain itu, dilakukan juga tindakan kebiri pada 30 ekor kucing jantan sebagai upaya mengendalikan populasi.

​Act Now (bertindak sekarang-Red) : Ajakan Bertindak Nyata dari ​Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira, yang membuka acara ini, menyoroti tema peringatan tahun ini, Act Now : Me, You, Community. (Saya, And, Komunitas-Red), 

“Tema ini merupakan ajakan untuk melakukan tindakan nyata dalam mencegah rabies, penyakit mematikan yang masih menjadi ancaman serius,” tandas Adithia.

Adhitia juga menegaskan bahwa setiap tahunnya, ribuan orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia, menjadi korban rabies. Fakta ini harus menjadi perhatian bersama untuk ditanggulangi.

​”Mulai hari ini dan ke depannya, kita tidak hanya akan mengenang korban rabies, tetapi juga bertekad untuk melakukan tindakan nyata,”ujar Adhitia.

Adithia mengajak seluruh pihak untuk mendukung program vaksinasi hewan peliharaan, memberikan edukasi tentang pencegahan rabies, dan melibatkan masyarakat dalam kampanye kesadaran.

​Komitmen Cimahi dan Potensi Ekonomi

​Sejak tahun 1996, Kota Cimahi berhasil mempertahankan zero kasus rabies. Prestasi ini menjadi komitmen yang harus dijaga bersama. 

Adhitia juga menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam pencegahan penyakit ini.

​Lebih lanjut, ia mengungkapkan rencana strategis Pemkot Cimahi untuk mengembangkan layanan kesehatan hewan, termasuk rencana peningkatan Puskeswan menjadi lebih sempurna, bahkan dengan adanya hotel dan rumah sakit hewan

Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan hewan, tetapi juga untuk menyambut potensi ekonomi dari tren memelihara hewan peliharaan. 

Secara nasional, perputaran ekonomi dari sektor ini mencapai Rp 36 triliun, dan Cimahi bertekad untuk turut mengambil bagian.

​Target dan Tantangan

​Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi, Tita Mariam, menjelaskan bahwa Hari Rabies Sedunia diperingati setiap tanggal 28 September, bertepatan dengan tanggal wafatnya Louis Pasteur, penemu vaksin rabies.

Peringatan ini sekaligus menjadi sarana kampanye untuk mewujudkan cita-cita bersama Jawara (Jawa Bebas Rabies) 2029.

​Tita memaparkan bahwa saat ini hanya 11 provinsi yang dinyatakan bebas rabies. Status Kota Cimahi sebagai wilayah bebas rabies sejak 1996 menjadi modal berharga, meskipun kasus gigitan HPR masih terjadi.

​Sebagai langkah nyata, Dispangtan berencana membangun shelter pemeliharaan kucing liar pada tahun 2026 untuk mengatasi masalah pembuangan hewan. 

Dispangtan juga secara rutin melakukan sosialisasi dan pembinaan tentang pentingnya vaksinasi.

​”Kita juga tidak hanya hari ini melaksanakan vaksinasi, tapi kita berkeliling di 15 kelurahan, jadi kita langsung on the spot. Semuanya gratis, tidak ada yang berbayar,” pungkas Tita.

​Acara ini juga diramaikan dengan peresmian kader pemantauan zoonosis, kampanye edukasi bahaya rabies, serta bazar petani milenial. Acara ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Himpunan Alumni IPB, BJB, PDHI Jabar 1, serta elemen masyarakat dan dunia usaha. (Bagdja)

Exit mobile version