SNU|Kota Cimahi – Focus Grup Discution (FGD) Kelurahan Melong sebagai skala prioritasnya masih masalah penangan banjir Melong.
Hal itu diungkapkan oleh Lurah Melong Dian Rohimat saat dikonfirmasi usai pelaksanaan acara FGD di Aula Kelurahan Melong, jalan Melong Sakola No. 72, Melong, Cimahi Selatan, Melong, Kecamatan. Cimahi Selatan, Rabu (15/1/2025).
“Jadi pada pelaksana FGD pada hari ini setelah hasil dari rembug warga di bulan Desember 2024, dari RW 01 sampai dengan RW 36 ada empat bidang yang dibahas,” ujar Dian.
Dari empat bidang yang dibahas dalam FGD tersebut, yaitu, bidang sosial dan budaya, bidang ekonomi, bidang infrastruktur/Fisik dan bidang pemerintahan.
“Dimana dalam bidang fisik sebagai skala prioritasnya masih masalah penanggulangan banjir, di RW-RW masih terdampak, seperti di RW 2, RW 3 juga di RW 28 suka ada genangan air, ” ungkap Dian.
Yang paling parah banjir menurut Dian yaitu di RW 2 karena berbatasan dengan Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung.
“Banjir yang paling parah di kelurahan Melong itu, yaitu di RW 2 karena berbatasan dengan Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, karena kalau hujan deras dari selokan yang berbatasan dengan Margaasih, pasti tumpahnya kedaerah Melong,” ucap Dian.
Itupun dijelaskan oleh Dian, yaitu pada bulan Desember tahun 2023 terakhir, terjadi banjir yang sangat besar didaerah Melong.
“Bahkan akibat dari banjir di Kelurahan Melong semua diakibatkan sampah kiriman dari dari daerah lain yang terbawa hanyut oleh air sungai, sehingga menumpuk di Melong,” ucap Dian.
Itupun ditegaskan oleh Dian, akibat dampak dari TPA Sarimukti yang membatasi pembuangan sampah,
“Kami bekerja keras bersama Dinas Lingkungan hidup selalu berkolaborasi, berkoordinasi dan konsultasi, bentuknya Bank Sampah ini, dimana di RW-RW dan Kelurahan sudah berjalan, Alhamdulillah kemarin juga di BSC Unit, RW 31 kemarin juara harapan 1 tingkat Kota Cimahi, melalui Dinas Lingkungan Hidup, untuk meminimalisir pembuangan sampah dari warga,” tandasnya.
Saat disinggung terkait masalah banjir di Kelurahan Melong yang diajukan setiap tahun dalam Musrenbang belum terselesaikan, menurut Dian, hal itu bukan tidak terselesaikan,
“Kalau masalah banjir itu bukan tidak diselesaikan, tetapi Pemerintahan Kota Cimahi selalu berupaya terus melakukan pembersihan drainase, dari DPKP selalu Intens kekelurahan Melong, khususnya RW-RW yang langganan banjir, RW 2, RW 3 RW 28 yang di Gempol, selalu di prioritaskan untuk normalisasi pendangkalan sungai-sungai agar aliran sungai dapat berjalan lancar,” pungkasnya. (Bagdja)