SNU//Medan – Masyarakat peternak babi yang tergabung dalam Gerakan Peternak Babi Indonesia (GPBI) Kabupaten Deliserdang meminta perhatian serius dari Presiden Prabowo Subianto dan pemerintah daerah untuk segera menangani wabah African Swine Fever (ASF) atau flu babi yang kini menjangkiti ternak di wilayah tersebut.
Wabah flu babi ini telah menyebabkan banyak ternak milik warga mati, sehingga menimbulkan kerugian finansial dan keterpurukan ekonomi bagi para peternak.
“Kematian hewan ternak kami mengakibatkan kerugian besar bagi peternak babi. Kondisi ini membuat keluarga kami terpuruk secara ekonomi. Tragisnya lagi, banyak yang kehilangan mata pencaharian yang telah kami jalani secara turun-temurun,” ujar Ketua GPBI Kabupaten Deliserdang, Sahat Nainggolan, kepada awak media, Jum’at (10/10).
Sahat menegaskan, pihaknya tidak akan melakukan aksi turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi tersebut. Namun, ia berharap pemerintah bisa segera merespons keluhan dan penderitaan para peternak.
“Kami tidak akan turun ke jalan. Tapi kami sangat berharap, dengan penyampaian pesan dari hati kami yang paling dalam ini, pemerintah dapat melihat dan merasakan kondisi kami,” ujarnya.
Lebih lanjut, GPBI Deliserdang menyatakan dukungan penuh terhadap program Astacita yang dikumandangkan Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam upaya mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan.
“Kami GPBI Deliserdang selalu menjaga kekondusifan di kalangan para peternak babi di wilayah Kabupaten Deliserdang,” tegas Sahat. (Rizky)