HukumKasus

Jalan Picung Munjul Yang Rusak Setelah Viral di Media Saat Ini Dalam Pemeliharaan di Tambal Gunakan Hotmix

185
Proyek Jalan Picung Munjul Kabupaten Pandeglang, menelan anggaran biaya sebesar Rp 15.507.902.000 dengan Kontraktor PT Adikarya Putra Cisadane, yang ruksak tinggi sebelah dan viral di media, saat ini dalam pemeliharaan tambal sulam menggunakan Hotmix.aspal tanpa dikikis diratakan terlebih dahulu

SNU|Banten Pandeglang – Proyek Jalan Picung Munjul Kabupaten Pandeglang, menelan anggaran biaya sebesar Rp 15.507.902.000 dengan Kontraktor PT Adikarya Putra Cisadane, yang ruksak tinggi sebelah dan viral di media, saat ini dalam pemeliharaan tambal sulam menggunakan Hotmix.

Awalnya proyek penanganan longsor di ruas jalan Picung Munjul tepatnya di kampung Ciberem Desa Sukasaba, Kecamatan Munjul mengalami kerusakan, padahal baru saja selesai dilakukan pengecoran beton Mengingat kerusakan yang terjadi masih dalam masa pemeliharaan, pihak kontraktor.

Memang dari hasil investigasi media Secondnewsupdate.co.id, dalam pelaksanaan proyek jalan tersebut sudah tidak nampak lagi para pekerja yang melakukan perbaikan di lokasi proyek.Minggu (23/3/2025).

Proyek Jalan Picung Munjul Kabupaten Pandeglang, menelan anggaran biaya sebesar Rp 15.507.902.000 dengan Kontraktor PT Adikarya Putra Cisadane, yang ruksak tinggi sebelah dan viral di media, saat ini dalam pemeliharaan tambal sulam menggunakan Hotmix.aspal tanpa dikikis diratakan terlebih dahulu

Penangan longsor Tak hanya itu, bahkan dari hasil pekerjaan, pihak pelaksana terkesan asal – asalan lantaran jalan cor yang tinggi sebelah antara yang satu dengan lainnya, sehingga tidak sejajar jalan satu dengan yang lainya hanya di tutup mengunakan hotmik 

Hal itu dibenarkan oleh Aktivis Masyarakat Pandeglang, Ate, menurut Ate, pihaknya sudah menanyakan kepada pegawai dinas Pemprop Banten.

“Terkait jalan ruas Picung-Munjul yang jomplang antara jalan satunya dengan jalan yang lainnya pihak pegawai dinas Pemprop Banten tersebut mengatakan masih dalam proses pemeliharaan PT Adikarya Putra Cisadane,” ungkap Ate.

Namun Ate juga sangat menyangkan kepada pihak perusahan tersebut, bahwa dalam proses pekerjaan pemeliharan jalan ruas Picung-Munjul terkesan asal-asalan,

“Karna pekerjaan penanganan longsor itu awalnya menggunakan cor beton tetapi kenapa pas waktu pemeliharaan perbaikan jalan yang Jomplang yang tidak sejajar jalan satu dengan jalan yang satunya hanya di tambal mengunakan hotmik di duga ini tidak sesuai dengan RAB,” kata Ate.

Karena lanjut Ate, kalau dilihat dari anggaran proyek tersebut cukup lumayan besar mencapai 15 Milyar lebih.

“PPTK atau dinas terkait mereka enggan berkomentar,saat kami tanya hal ini, sangat kami sayangkan sekali,” ucapnya

Begitupula ditimpali oleh tokoh pemuda Munjul, Jon saat bertemu di lokasi pekerjaan penangan longsor mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan dalam proses penyelesaian proyek jalan ini seperti asal-asalan dan dampaknya adalah nyawa manusia bisa terjadi kecelakaan.

“Karena tidak sesuai dengan ucapan Gubernur Banten terpilih Andra Soni yang mengatakan anggaran Pemprov Banten milik rakyat Banten, bukan milik segelintir orang atau pun oknum dinas,

“Kami meminta kepada pihak Inspektorat, agar segera memeriksa kegiatan proyek pembangunan penanganan longsor, di kampung Ciberem desa Sukasaba kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang, yang diduga sangat kental dengan nuansa KKN dan terkesan menjadi ajang bancakan,” cetus Jon.

Bahkan menurut Jon diharapkan kedepannya perusahaan yang nakal seperti ini patut ditindak dan tidak diberikan kepercayaan kembali,
“Jika perlu diblacklist saja, karena merugikan uang negara,” tegas Dia (Sanan)

Exit mobile version