Fokus pada Ancaman Hibrida dan Dinamika Geopolitik Dunia
SNU//Jakarta – Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) menggelar Kajian Publik untuk memperkuat sinergi nasional dalam menghadapi potensi kontinjensi konflik global dan regional. Forum yang berlangsung di Jakarta, ini bertujuan membangun pemahaman bersama terhadap ancaman stabilitas nasional di tengah kompleksitas dinamika geopolitik dunia. Kamis (9/10),
Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara dan Kesatuan Bangsa Kemenko Polkam, Mayjen TNI Purwito Hadi Wardhono, menegaskan bahwa Kemenko Polkam berperan sebagai simpul koordinasi strategis antarinstansi.
“Kami berkomitmen memperkuat koordinasi lintas sektor agar kebijakan pertahanan dan keamanan berjalan terpadu, adaptif, dan komprehensif,” ujar Purwito.
Sementara itu, Rektor Universitas Pertahanan RI, Letjen TNI (Purn.) Anton Nugroho, menyoroti pentingnya kesiapan nasional yang tidak hanya mengandalkan aspek militer semata.
“Ketahanan nasional tidak hanya bergantung pada kekuatan militer. Kesiapan sumber daya manusia, pendidikan, literasi, dan kesadaran kolektif seluruh elemen bangsa juga menjadi kunci,” jelas Anton.
Forum yang melibatkan kalangan akademisi, pengamat strategis, dan unsur pemerintah tersebut juga membahas berbagai bentuk ancaman, mulai dari ancaman militer, nonmiliter, hingga ancaman hibrida yang semakin kompleks di era globalisasi.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Kemenko Polkam untuk memastikan kebijakan keamanan nasional tetap sejalan dengan kepentingan strategis bangsa serta memperkuat ketahanan nasional di tengah gejolak global yang dinamis. (Jono)
