BeritaPendidikanSosial

Kepala SMPN 1 Dayeuhkolot Apresiasi Aksi Nyata PWI Kabupaten Bandung dan PRIMA, Selamatkan Lingkungan Sekolah dari Banjir

600
Kepala Sekolah SMPN 1 Dayeuhkolot, mengapresiasi aksi nyata yang dilakukan oleh PWI Kabupaten Bandung dalam hal penanganan pasca banjir di SMP Negeri 1 Dayeuhkolot.

SNU//Kab. Bandung – Kepala Sekolah SMPN 1 Dayeuhkolot, mengapresiasi aksi nyata yang dilakukan oleh PWI Kabupaten Bandung dalam hal penanganan pasca banjir di SMP Negeri 1 Dayeuhkolot. 

Hal itu diungkapkan Kepala SMP Negeri 1 Dayeuhkolot Ujang Juhana S.Pd., MPd kepada SNU, di ruang kerjanya Sabtu (5/7/25). 

Dia mengucapkan  terima kasih dan apresiasinya atas aksi nyata yang dilakukan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bandung yang berkolaborasi dengan Perhimpunan Remaja Masjid (PRIMA) Miftahul Jannah dalam kegiatan bakti sosial itu. 

SMP Negeri 1 Dayeuhkolot Ujang Juhana S.Pd., MPd kepada SNU, di ruang kerjanya mengucapkan terima kasih dan apresiasinya atas aksi nyata yang dilakukan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bandung yang berkolaborasi dengan Perhimpunan Remaja Masjid (PRIMA) Miftahul Jannah dalam kegiatan bakti sosial itu.

“Saya salut dan mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya, kegiatan berupa pembersihan dan normalisasi saluran air (solokan) di sekitar lingkungan sekolah. Kita tahu bahwa  pasca banjir, sekolah jadi gak karuan. Selain kotor oleh lumpur yang naik ke sekolah juga masih menyisakan ruangan yang perlu dibersihkan. Karena di lokasi ini masih ada yang e menjadi penyebab banjir saat hujan deras, hingga menyebabkan ruang kelas tergenang dan aktivitas belajar mengajar terganggu,”beber Ujang. 

Dia juga menucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak H. Awing selaku Plt Ketua PWI Kabupaten Bandung bersama tim, dan  kepada tokoh masyarakat Bapak Tri Rahmanto selaku penasehat PRIMA, atas kepeduliannya terhadap lingkungan sekolah tersebut.

Ia menyebut kolaborasi lintas elemen masyarakat seperti ini sangat berdampak positif, terlebih ketika menyentuh persoalan-persoalan krusial yang selama ini belum tertangani dengan baik. Salah satunya adalah saluran air yang tersumbat dan menyebabkan banjir musiman di ruang kelas.

“Dengan adanya kerja bakti ini, kami berharap saluran air di samping dan belakang sekolah kembali normal dan lancar, sehingga tidak lagi menimbulkan genangan yang merusak fasilitas sekolah dan mengganggu proses belajar mengajar,” tambahnya.

Ujang berharap kegiatan sosial serupa dapat terus dilanjutkan dan menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk turut serta menjaga dan merawat lingkungan, terutama di kawasan pendidikan.
“Sekolah bukan hanya tempat belajar, tapi juga rumah kedua bagi anak-anak. Ketika lingkungannya bersih dan aman, maka semangat belajar mereka pun akan tumbuh dengan sendirinya,” pungkasnya. (Apih).

Exit mobile version