HukumPolitikRagam Daerah

Ketua dan Anggota DPRD Kota Tasikmalaya Diduga Miliki Dapur MBG dan Dua Oknum ASN Terlibat Monopoli SPPG

716
Pengunjukrasa melakukan aksi teaterikal makan nasi MBG di hadapan Ketua DPRD, anggota DPRD dan Oknum ASN, hingga keracunan, Kamis(25/9/2025).(Foto:Krist)

SNU//Tasikmalaya – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII Cabang Kota Tasikmalaya melakukan aksi unjukrasa di depan gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Jalan RE Martadinata,  sekitar pukul 16.00 WIB, Kamis sore (25/9/2025).

Sebagaimana dalam Progam Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Tasikmalaya yang saat ini menimbulkan banyak masalah, terutama masalah Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak-anak sekolah, yang membuat anak keracunan, termasuk adanya dugaan potensi kebocoran anggaran negara dalam program tersebut.

Koordinator aksi unjukrasa Ardiana Nugraha mengatakan oknum ASN dan Ketua beserta anggota DPRD kota Tasikmalaya tekah terlibat memonopoli pendirian dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ada di wilayah Kota Tasikmalaya. 

Oknum ASN hanya bisa tertunduk puluhan mahasiswa melakukan aksi dapur MBG, kamis (25/9/2025). (Foto:Krist)

Mereka datang dari Fraksi Gerindra dan Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Aslim dan Gilman Mawardi serta kemudian dari Fraksi Golkar Nurul Awalin dan Dua Oknum ASN yakni Sekdis Pendidikan atas nama Nanang Suhara, Kepala Bidang Dinsos atas nama  Imas Maswati  dan  Dinas Lingkungan Hidup atas nama Yadi . 

“Yah kami menuntut agar program MBG ini benar-benar memberikan dampak besar bagi peningkatan gizi masyarakat, khususnya anak-anak, bukan malah menjadi bancakan bisnis bagi para anggota DPRD dan juga pejabat dilingkungan Pemkot Tasikmlaya, ” jelas Ardiana.

Bahkan para aksi unjukrasa dari tiga orang mahasiswa, melakukan aksi teatrikal makan nasi MBG basi yang menimbulkaan keracunan, 

Tak sampai disitu saja, bahkan puluhan mahasiswa melakukan pembakaran ban bekas didepan para oknum ASN dan para Ketua dan anggota DPRD, hingga aksi terhenti karena guyuran hujan lebat.

“Kami juga menuntut agar tidak ada pejabat yang terlibat, sehingga menyebabkan konflik kepentingan dalam program ini,” tegasnya 

Lebih lanjut, Ardiana juga menjelaskan, bahwa Presiden Prabowo Subianto yang telah menggulirkan program MBG ini untuk menyiapkan generasi emas di 2045. 

Tapi dalam perjalanannya malah bertranformasi menjadi program makan buat Gerindra, karena ada indikasi program ini bergullir di kalangan kader Gerindra. 

“Dengan Anggaran setiap Hari  10.000 untuk satu porsi makan bergizi bagi anak-anak, namun pada kenyataannya nilai yang jadi program MBG ini hanya Rp 6000 hingga  Rp 7000 saja. Artinya ada praktek korupsi setiap hari dalam program MBG,” terangnya. 

Aksi teatrikal mahasiswa makan nasi MBG di hadapan Ketua DPRD, anggota DPRD dan Oknum ASN, Kamis(25/9/2025).(Foto:Krist)

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, H Aslim membantah mempunyai dapur MBG dan Dia menyatakan dengan tegas bahwa 
“Saya tidak punya dapur SPPG dan saya tidak mengelola MBG,” tegasnya Aslim. (Krist)

Exit mobile version