SNU//Banjar — Dunia event olahraga di Kota Banjar mendapat energi baru setelah Komunitas Otomotif Jawa Barat (KOJA) menggelar pelatihan khusus bagi para panitia penyelenggara event olahraga.
Pelatihan yang menitikberatkan pada pentingnya standar profesi dan keterampilan teknis tersebut berlangsung di Gedung Sport Center Langensari, Sabtu (6/12/2025).
Ketua KOJA, Deni Kusmayadi, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program resmi Kemenpora yang bertujuan memberikan pengakuan kompetensi bagi para pekerja event olahraga di berbagai daerah.
Menurutnya, selama ini banyak panitia yang bekerja tanpa landasan standar profesi yang jelas.
“Banyak kawan-kawan di lapangan yang sudah bertahun-tahun berkecimpung tetapi belum memiliki sertifikasi maupun kejelasan honorarium. Ini yang ingin kami perbaiki melalui pelatihan ini,” ujar Deni.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan sebuah event tidak hanya bertumpu pada atlet, tetapi juga pada kesiapan tim non-atlet yang mengatur jalannya seluruh rangkaian kegiatan. Karena itu, KOJA mendorong agar pembinaan SDM penyelenggara event menjadi perhatian serius.
Kepala Disporapar Kota Banjar, H. Kaswad, yang turut hadir, menilai pelatihan ini dapat membawa dampak positif bagi penyelenggaraan event di Banjar.
Menurutnya, panitia dengan kemampuan terukur akan menciptakan event yang tertata, profesional, dan memiliki daya tarik ekonomi.
“Event yang dikelola dengan baik akan membuka peluang usaha, perputaran ekonomi, dan meningkatkan citra daerah,” katanya.
Dalam sesi materi lainnya, praktisi media Atay Rustandar menyoroti pentingnya pengelolaan informasi dan publikasi di era digital. Ia menegaskan bahwa media sosial kini menjadi wajah pertama sebuah event.
“Sekarang, wajah pertama event itu bukan spanduk, tapi konten digital. Kalau rapi, konsisten, dan kreatif, penyelenggara bisa mendapatkan respons yang lebih besar,” jelas Atay.
Ia juga menilai bahwa Kota Banjar memiliki potensi besar di sektor otomotif dan olahraga, sehingga publikasi yang dikelola dengan baik dapat memperluas jangkauan peserta sekaligus memperkuat citra positif daerah.
Para peserta pelatihan mengaku mendapatkan pemahaman baru mengenai pentingnya struktur kepanitiaan yang profesional dan terstandar.
Mereka berharap pelatihan serupa dapat diadakan secara rutin agar kualitas penyelenggaraan event olahraga di Kota Banjar terus meningkat.
(Krist)
