BeritaInformatikaRagam Daerah

Longsor Arjasari: Tiga Warga Hilang, Bupati Bandung Tinjau Lokasi dan Tetapkan Tanggap Darurat

191
Bupati Bandung Dadang Supriatna meninjau lokasi longsor di desa Wargaluyu kecamatan Arjasari, Sabtu, (6/12/25).

SNU//Kabupaten Bandung – Bupati Bandung Dadang Supriatna meninjau langsung lokasi bencana longsor di Kampung Condong, Desa Wargaluyu, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, yang terjadi pada Jumat (5/12/2025) sore.

Longsor tersebut mengakibatkan tiga warga tertimbun material dan dua rumah mengalami kerusakan berat.

Dalam peninjauan itu, Bupati didampingi Kepala BPBD, Sekretaris Daerah, Kapolsek Arjasari, Camat Arjasari, Kepala Desa, Basarnas, TNI–Polri, serta sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

Evakuasi Tertunda karena Kondisi Gelap dan Tanah Labil

Menurut laporan yang diterima Bupati Dadang, longsor terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Tim BPBD segera bergerak dari Posko Baleendah, namun pencarian tidak dapat dilanjutkan pada Jumat malam.

“Proses evakuasi tidak dapat dilakukan karena minimnya penerangan dan kondisi tanah yang sangat labil,” ujar Bupati, Sabtu (6/12/2025).

Tim BPBD kabupaten Bandung melakukan evakuasi korban longsor di Arjasari,Sabtu (6/12/25)

Bupati Dadang membenarkan identitas tiga korban hilang yang masih dalam pencarian:

Aisyah (60 tahun), Citra (20 tahun), Alfa (10 tahun)

Dua korban diperkirakan tertimbun di area rumah, sementara satu korban anak-anak diduga terbawa material longsoran ke arah bantaran sungai.

Pencarian Dibagi Dua Titik, Risiko Longsor Susulan Tinggi

“Ada dua titik pencarian. Kondisi tanah masih labil sehingga penanganan harus dilakukan secara hati-hati,” ujar Bupati.

Untuk mempercepat upaya penyelamatan, Basarnas bersama tim gabungan menurunkan sekitar 100 personel dari berbagai instansi dan kelompok relawan. Kendati demikian, penggunaan alat berat belum dapat dilakukan.

“Alat berat sebenarnya sudah siaga, namun masuknya berisiko memicu longsor tambahan. Untuk sementara pencarian dilakukan secara manual,” jelas Bupati.

Tim gabungan juga telah menyiapkan sekitar 100 cangkul, 4–6 unit mesin Alkon, serta berbagai perlengkapan pendukung lainnya.

Perwakilan Basarnas, Nova, menyampaikan bahwa hasil pemantauan udara menunjukkan struktur tanah pada tebing masih sangat berbahaya.

“Situasinya cukup ekstrem. Kami berupaya maksimal dengan sumber daya yang ada, tetapi keselamatan petugas tetap menjadi prioritas,” kata Nova.

Pembatasan Akses Lokasi dan Imbauan Mengungsi

Kapolsek Arjasari telah memasang garis polisi dan membatasi akses masyarakat ke area pencarian.

“Hanya petugas yang berkepentingan yang boleh masuk ke area pencarian. Ini demi keselamatan bersama,” tegas Bupati.

Bupati Dadang juga menginstruksikan agar warga di zona rawan segera mengungsi ke tempat aman. 

Bila tidak memungkinkan, pemerintah desa diminta menyiapkan tenda darurat dan BPBD menyiapkan dukungan logistik.

Melihat kondisi cuaca ekstrem dan total 15 kecamatan terdampak bencana di Kabupaten Bandung, pemerintah daerah telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana terhitung 5–14 Desember 2025.

Bupati juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas yang dapat memperparah kerusakan lingkungan.

“Kepada pihak yang masih melakukan perusakan hutan, saya tegaskan: hentikan! Itu memperbesar risiko bencana,” ujarnya. (Apih)

Exit mobile version