SNU//Bandung – Museum Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menegaskan komitmennya dalam mengembangkan inovasi dan kolaborasi internasional melalui partisipasinya pada Innovation Expo 2025, yang digelar di Gedung Achmad Sanusi UPI, Selasa (21/10/2025).
Kepala Museum Pendidikan Nasional UPI, Prof. Dr. Lely Yulifar, M.Pd., mengungkapkan bahwa keikutsertaan museum dalam ajang tersebut bertujuan untuk memperluas akses museum kepada masyarakat luas serta memperkenalkan berbagai inovasi berbasis digital.
“Kami tampilkan proyek digitalisasi koleksi museum dan hasil riset beberapa tahun terakhir. Salah satunya adalah film dokumenter tentang R.A.A. Martanagara Sang Pembaharu Bandung, serta PAA. Soeria Atmadja, Sang Pemakmur Sumedang,” ujar Guru Besar asal Ciamis tersebut.
Selain itu, Museum Pendidikan Nasional UPI juga mempersembahkan karya dokudrama berjudul “Bisnis, Asmara, dan Isola”, yang mengangkat sosok Dominique Willem Berretty (1891–1934), pendiri kantor berita ANETA sekaligus pemilik legendaris Villa Isola.
“Berretty adalah simbol modernitas dan kemajuan komunikasi di Hindia Belanda. Kami melakukan riset hingga ke Portugal dan Belanda, mengumpulkan surat dan benda bersejarah, lalu menyajikannya dalam format digital yang interaktif,” tambah Lely.
Kolaborasi riset tersebut dilakukan bersama PT Rumah Media Interaksi, rumah produksi yang dipimpin oleh Billy dan Billy Muhammad, yang menghadirkan sentuhan teknologi modern, termasuk artificial intelligence (AI) dalam pembuatan konten edukatif.
Sebagai bentuk inovasi dalam penyajian informasi sejarah, museum juga memperkenalkan bookmark interaktif dan aplikasi Android berbasis Augmented Reality (AR).
Melalui aplikasi ini, pengunjung dapat memindai bookmark untuk langsung menonton video dokumenter dalam format virtual imersif.
Dalam waktu dekat, Museum Pendidikan Nasional UPI akan menjalin kerja sama riset dengan Fakultas Arkeologi Cairo University dan The National Museum of Egyptian Civilization (NMEC), Mesir.
“Komunikasi intensif telah kami lakukan melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo. Semua langkah ini untuk mengubah wajah museum di era digital,” tutup Lely.
Museum Pendidikan Nasional UPI kini mencatat lebih dari 50.000 pengunjung setiap tahun, menjadi salah satu museum pendidikan paling aktif di Indonesia.(Apih).
