BeritaHukumRagam Daerah

Para Ulama Kabupaten Tasikmalaya, Serukan Perdamaian Pasca Insiden Tewasnya Ojol di Jakarta

531
Ketua MUI Kabupaten Tasikmalaya, KH. Acep Tohir, Minggu (31/8/2025). (Foto: Krist)

SNU//Tasikmalaya – Ulama Tasikmalaya Serukan Perdamaian dan Kesadaran Masyarakat untuk tidak melakukan tindakan anarkis. Buntut aksi unjuk rasa di Jakarta yang berujung ricuh hingga mengakibatkan seorang massa aksi meninggal dunia usai dilindas kendaraan taktis Brimob yang memantik kemarahan massa di berbagai daerah,  

Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya, KH Atam Rustam, meminta masyarakat untuk menahan diri dan menyampaikan aspirasi dengan cara santun dan tidak anarkis. Tetap jaga kondusifitas dan stabilitas keamanan di masyarakat. 

“Kami sampaikan duka cita mendalam untuk almarhum Affan Kurniawan. PCNU menyerukan untuk menahan diri agar tidak terjadi konflik horizontal dan perpecahan di masyarakat. Kami imbau masyarakat sampaikan aspirasi dengan cara santun dan tidak anarkis,” ucap KH Atam, kepada wartawan, Minggu(31/8/2025). 

Para pengunjuk rasa rusak Gedung DPRD , Minggu(31/8/2025). (Foto: Krist)

Ketua MUI Kabupaten Tasikmalaya, KH Acep Tohir Fuad, juga turut menyerukan agar semua pihak menjaga keamanan dan kedamaian. “Saya mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Tasikmalaya, untuk senantiasa menjaga keamanan dan kedamaian dengan tidak melakukan aksi yang menimbulkan kerusakan dan kemelaratan,” kata KH Acep Tohir. 

Pimpinan Pondok Pesantren Baitul Hikam, KH Nusron Karim, mengajak masyarakat untuk bermuhasabah atas peristiwa yang terjadi di negara dan kembali kepada Allah SWT. 

“Situasi yang terjadi saat ini memang cukup mengerikan. Kita harus segera bermuhasabah atas peristiwa yang terjadi di Negara. Tidak ada yang perlu disalahkan, ini merupakan sikap kita yang tidak sadar atas hukum hukum Alloh. Untuk itu silahkan pribadi kita bersama sama kembali pada Alloh,” tutur KH Nusron Karim.

KH Busrol Karim juga mengajak masyarakat dan pengurus pondok pesantren di Kabupaten Tasikmalaya untuk melaksanakan istigosah dan khataman Al Quran 30 juz. Tujuannya agar Allah memberikan pertolongan untuk perdamaian negeri dan para pemimpin bangsa diberikan hidayah untuk membawa kemaslahatan bagi masyarakat.
“Dengan kesadaran dan kembali kepada Allah, mudah mudahan situasi negara kita bisa segera pulih, dan para pengampu di negara ini diberikan hidayah supaya diberikan kemaslahatan bagi masyarakat,” pungkasnya. (Krist)

Exit mobile version