BeritaRagam Daerah

Pesan Awing Untuk Wartawan Muda PWI, Harus Solid dan Beretika

601
Asep Syahrial, Ketua PLT PWI Kabupaten Bandung (kedua dari kanan) pimpin rapat PWI di sebuah cafe di Dayuehkolot, Senin (11/8/25)

SNU//Kab. Bandung – Dalam upaya memperkuat peran dan marwah organisasi, Plt Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bandung, menggelar rapat evaluasi internal di Caffe Groi, kawasan Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Telkom University, Desa Sukapura, Kabupaten Bandung. Senin (14/8/2025) 

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWI Kabupaten Bandung, H. Asep Syahrial, yang akrab disapa Kang Awing, dan turut dihadiri oleh Sekretaris PWI Kabupaten Bandung, Budimantara, Dewan Penasehat PWI Kabupaten Bandung, Tri Rahmanto, serta sejumlah wartawan anggota aktif PWI dari berbagai media.

Dalam upaya memperkuat peran dan marwah organisasi, Plt Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bandung, menggelar rapat evaluasi internal di Caffe Groi, kawasan Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Telkom University, Desa Sukapura, Kabupaten Bandung. Senin (14/8/2025)

Membangun Kembali Marwah Organisasi

Dalam sambutannya, Plt Ketua PWI Kabupaten Bandung Asep Syahrial, menegaskan bahwa rapat ini menjadi momentum penting untuk melakukan evaluasi organisasi secara menyeluruh, sekaligus memperkuat kembali nilai-nilai dasar yang menjadi fondasi profesi wartawan, yakni integritas, etika, dan profesionalisme.

“Menjadi wartawan PWI bukan sekadar menyandang identitas organisasi, tapi juga membawa tanggung jawab moral. Wartawan PWI harus berintegritas, bukan sekadar pemburu sensasi atau opini belaka,” tegas Awing di hadapan peserta rapat.

Ia mengingatkan bahwa dalam era disrupsi informasi saat ini, wartawan memiliki peran penting sebagai pilar demokrasi yang harus mampu menyajikan informasi yang benar, berimbang, dan dapat dipertanggungjawabkan secara etik maupun hukum.

Kepengurusan Plt Sesuai Mandat Pusat

Lebih lanjut, Awing menjelaskan, bahwa penunjukan dirinya sebagai pelaksana tugas telah sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Ketua Umum PWI Pusat, Hendry CH Bangun. Bahkan Awing menegaskan bahwa kepemimpinan transisi ini dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan berorientasi pada perbaikan internal organisasi.

“Kami diamanati untuk memulihkan kembali kepercayaan publik terhadap PWI Kabupaten Bandung. Maka dari itu, seluruh pengurus dan anggota harus bersinergi menjaga marwah ini,” ujarnya.

Rapat evaluasi juga menjadi ruang refleksi bagi seluruh anggota untuk saling memberikan masukan dan kritik membangun demi kemajuan organisasi. 

Dalam sesi diskusi, Awing menekankan bahwa wartawan PWI harus menjunjung solidaritas, disiplin organisasi, serta kepatuhan terhadap Kode Etik Jurnalistik.

“Menulis berita harus berbasis fakta, bukan opini. Narasumber harus jelas dan diverifikasi. Jangan sampai berita-berita kita justru menyesatkan publik atau melanggar kode etik,” pesannya.

Ia juga mengajak anggota PWI untuk tidak saling menjatuhkan satu sama lain, melainkan membangun suasana kolaboratif dan saling mendukung antar wartawan, baik senior maupun junior.

Di akhir kegiatan, Awing kembali mengingatkan pentingnya posisi strategis wartawan dalam mengawal roda pembangunan dan kebijakan publik, khususnya di wilayah Kabupaten Bandung. 

Awing berharap PWI Kabupaten Bandung dapat menjadi mitra kritis dan konstruktif bagi pemerintah daerah.

“Wartawan harus hadir di tengah masyarakat sebagai penyambung lidah rakyat, sekaligus mitra pengawasan kebijakan publik. Peran ini harus dijalankan secara profesional, informatif, dan edukatif,” ujarnya.
Rapat ditutup dengan komitmen bersama dari seluruh anggota untuk memperkuat soliditas organisasi, meningkatkan kualitas jurnalistik, dan terus menjaga marwah PWI Kabupaten Bandung sebagai organisasi wartawan yang kredibel, beretika, dan berintegritas tinggi.(Apih)

Exit mobile version