SNU//Banyuresmi, Garut – Anggota DPRD Kabupaten Garut dari Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan, menggelar Reses Masa Sidang I Tahun 2025 di Halaman Desa Sukalaksana, Kecamatan Banyuresmi, Kamis (16/10/2025).
Reses tersebut dikemas berbeda karena menghadirkan pelayanan publik terpadu, melibatkan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Garut.
“Reses ini bagian dari tanggung jawab saya sebagai wakil rakyat untuk turun langsung menemui konstituen dan menyerap aspirasi mereka,” ujar Yudha.
Dalam kegiatan tersebut, ratusan warga memanfaatkan layanan kesehatan gratis, termasuk pemeriksaan umum dan pengobatan dasar.
Sementara dari Disdukcapil, masyarakat dapat mengurus KTP, KTP Digital, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, Akta Kematian, serta layanan perubahan status kependudukan tanpa biaya.
“Kami bersyukur bisa berkolaborasi dengan Dinkes dan Disdukcapil. Melalui reses ini, masyarakat tidak hanya menyampaikan aspirasi, tapi juga merasakan langsung kehadiran negara,” imbuh Yudha.
Selain pelayanan publik, sesi dialog rakyat menjadi bagian penting dalam reses tersebut. Sedikitnya 12 warga Desa Sukalaksana menyampaikan berbagai aspirasi, mulai dari perbaikan jalan lingkungan, penerangan jalan umum, pembangunan tembok penahan tanah (TPT) di saluran irigasi Cibuyutan Selatan, hingga usulan bantuan BPJS PBI dan program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).
“Semua aspirasi warga akan saya tampung dan perjuangkan melalui pembahasan di DPRD. Namun tentu perlu sinkronisasi dengan program desa dan kabupaten agar tidak tumpang tindih,” jelas Yudha.
Ia juga mendorong pemerintah desa agar menggelar musyawarah desa (musdes) untuk menentukan prioritas pembangunan yang dapat dibiayai melalui APBDes, APBD Kabupaten, maupun APBD Provinsi Jawa Barat.
Hasil penjaringan aspirasi reses ini akan menjadi bahan pembahasan Rencana Kerja Anggaran (RKA) di setiap SKPD menjelang penetapan APBD Garut Tahun Anggaran 2026 yang dijadwalkan disahkan pada akhir November 2025.
“Reses bukan sekadar agenda formal, melainkan momentum memperkuat kedaulatan rakyat. Di sinilah suara masyarakat benar-benar didengar,” tutup Yudha. (Asan/Agung)