SNU//Kota Cimahi – Reses Persidangan III anggota DPRD Kota Cimahi, Fitriani Angelina Silaban, SH, berlangsung meriah di Rumah Solusi Wargi Fitri (WiFi), Komplek Taman Bukit Cibogo Blok A9 RT 02 RW 17, Leuwigajah, Cimahi Selatan, Jum’at (21/11/2025).
Meskipun panitia menyiapkan kuota 200 undangan, jumlah warga yang hadir ternyata jauh melebihi batas tersebut.
Fitriani menilai membeludaknya warga tidak lepas dari kedekatan emosional masyarakat Cimahi terhadap dirinya, baik sebagai anggota dewan maupun Ketua Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) PPP yang dikenal ramah terhadap warga dari berbagai kalangan.
“Reses hari ini secara resmi mengundang 200 orang, tetapi Alhamdulillah Wargi Fitri yang datang melebihi jumlah itu. Antusiasme mereka sangat besar,” ujar Fitriani.
Ia menegaskan bahwa pertemuan seperti ini menjadi ajang melepas rindu karena cukup lama tidak bertatap muka dengan para konstituen.
“Saya pun sangat rindu bertemu mereka. Setiap reses selalu menjadi momen berharga bagi saya,” tambahnya.
Aspirasi Infrastruktur Mendominasi Selama sesi dialog, warga banyak mengusulkan perbaikan infrastruktur.
Menurut Fitriani, keluhan yang muncul antara lain perbaikan jalan, penerangan gang, hingga persoalan pemakaman, isu yang cukup sensitif di Kota Cimahi, terutama bagi warga yang belum ber-KTP Cimahi namun berdomisili dan wafat di kota itu.
Selain itu, warga juga menyampaikan kebutuhan terkait Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).
Fitriani menjelaskan bahwa usulan serupa pernah masuk pada Reses I Desember 2024, dan beberapa sudah terealisasi.
“Minggu lalu kami sudah mengadakan syukuran atas selesainya enam unit Rutilahu yang diusulkan,” jelasnya.
Fitriani mengungkapkan bahwa pihaknya telah empat kali melaksanakan reses, termasuk agenda hari ini.
“Reses kedua dan ketiga sudah kami serahkan datanya, dan pemerintah sudah melakukan survei. Mudah-mudahan Desember ini pembangunan seperti paving block dan penerangan jalan bisa segera dilaksanakan,” katanya.
Ia berharap Pemerintah Kota Cimahi dapat menempatkan aspirasi warga sebagai prioritas utama.
“Jangan sampai ada aspirasi yang bertahun-tahun ditunggu tetapi tetap terlewatkan,” tegasnya.
Fitriani juga menyoroti persoalan banjir di SMP Plus Darussurur yang belum terselesaikan.
“Sekolah adalah tempat menuntut ilmu. Jika setiap musim hujan selalu tergenang, saya khawatir dokumen dan kegiatan belajar mengajar akan terganggu. Saya berharap pemerintah segera memberi solusi terbaik,” ujarnya.
Ketua WiFi, Andi Halim Silaban, yang selama ini mengawal kegiatan reses Fitriani, membenarkan bahwa antusiasme warga selalu melampaui kapasitas undangan.
“Quota reses kali ini 200 peserta. Tapi seperti biasa, yang hadir bisa mencapai 300 sampai 350 orang. Kalau undangannya 300, biasanya justru yang datang 500,” ungkap Andi.
Menurutnya, tingginya kehadiran warga menunjukkan kerinduan dan keinginan kuat untuk bersilaturahmi dengan Fitriani.
“Mereka memang ingin bertemu langsung dengan wakilnya. Itulah yang selalu saya lihat setiap reses,” tambahnya.
Andi memastikan seluruh aspirasi dari warga akan ditampung Fitriani dan diteruskan kepada pihak eksekutif sebagai pelaksana pembangunan.
“Harapan kami, semua aspirasi masyarakat benar-benar direalisasikan. Bila ada kekurangan administrasi, pemerintah hanya perlu berkomunikasi agar dapat diproses sesuai aturan,” tutup Andi. (Bagdja)
