SNU//Tasikmalaya – Ribuan masyarakat Kota Tasikmalaya tumpah ruah ke jalan menyambut kedatangan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke Gedung DPRD Kota Tasikmalaya dalam rangka menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 Kota Tasikmalaya, Jumat (17/10/2025).
Pantauan di lapangan menunjukkan, rombongan Gubernur tiba sekitar pukul 16.10 WIB menggunakan kendaraan pribadi dengan pengawalan dua motoris dari Polresta Tasikmalaya. Ribuan warga terlihat antusias, sebagian bahkan meneteskan air mata haru melihat langsung sosok Gubernur yang akrab disapa “Bapak Aing” itu.
Ratusan personel Kepolisian dan Satpol PP turut dikerahkan untuk mengamankan kedatangan orang nomor satu di Jawa Barat hingga memasuki ruang Paripurna DPRD Kota Tasikmalaya.
Dalam sambutannya, Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan menyampaikan ucapan selamat datang kepada Gubernur Dedi Mulyadi serta menegaskan bahwa perayaan HUT ke-24 menjadi momen memperkokoh nilai budaya santun yang menjadi karakter khas warga Tasikmalaya.
“Tema ini kita selaraskan agar semua pihak selalu hadir dengan tulus dan unggul dalam berbagai bidang,” ujar Viman.
Ia juga menambahkan pentingnya menjaga silaturahmi dengan para tokoh dan pendiri kota sebagai upaya memperkuat kebersamaan dan membangun masa depan Tasikmalaya yang lebih baik.
Dalam arahannya, Gubernur Dedi Mulyadi menyoroti pentingnya efisiensi anggaran yang bijak tanpa mengorbankan pelayanan publik.
“Efisiensi itu perlu, tapi bukan berarti pemangkasan tanpa perhitungan. Fasilitas publik seperti AC di ruang rapat itu kan untuk dinikmati bersama,” ujarnya.
Ia juga menegaskan agar perputaran uang pembangunan tetap terjadi di daerah, sehingga hasil pembangunan dapat dirasakan masyarakat langsung.
Sejumlah proyek yang mendapat dukungan dari Pemprov Jabar di wilayah Tasikmalaya di antaranya:
Pembangunan Jalan Indihiang – Bale Kota senilai Rp16 miliar
Jalan Sewaka Rp1,6 miliar
Jalan Cikunir – Singaparna Rp3,4 miliar, Drainase Jalan Mashudi Rp24 miliar, Hotmix arah Cibalong Rp35 miliar
Dedi juga menyinggung pentingnya pendidikan karakter dan dukungan orang tua terhadap guru.
“Kalau guru tidak berani mendidik, anak bisa jadi geng motor atau garong. Orang tua jangan terlalu memanjakan anaknya,” tegasnya.
Sebagai langkah nyata, Pemprov Jabar mewajibkan orang tua menandatangani surat pernyataan di atas materai untuk tidak menuntut guru yang memberikan hukuman dalam rangka mendidik siswa.
“Tidak ada orang yang berhasil tanpa melalui keprihatinan. Mau sukses jadi apa pun, kalau tidak pernah perih tak akan terwujud,” pungkas Dedi. (Krist)
