Tasikmalaya|SNU,- Dalam rangka mendukung kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 121 kodim 0612 Tasikmalaya turut andil dalam percepatan penurunan angka stunting melalui sosialisasi stunting dan pelayanan Keluarga Berencana.
Bahwa pencapaian program Keluarga Berencana dalam percepatan penurunan stunting sangat ditentukan oleh kesertaan masyarakat terutama dalam hal ini, Pasangan Usia Subur (PUS) dan upaya percepatan penurunan stunting.
Hal tersebut disampaikan langsung, Dansatgas TMMD ke 121 Kodim 0612/Tsm Letkol Inf Raden Henra Sukmadjidibrata, S.I.P., Selasa(6/8/2024).
Menurut Dansatgas, Penggunaan KB mampu mencegah terjadinya stunting, yaitu ibu mempunyai banyak waktu, energi, dan sumber daya untuk menyusui bayi yang dilahirkan dan fokus terhadap pengasuhan anak pada periode 1000 HPK.
Sehingga Kehamilan yang direncanakan dan terjadi ketika wanita berusia 18 tahun, praktik menyusui menjadi lebih baik dan mengarah pada perbaikan nutrisi anak, ” katanya.
“Terkait pencegahan stunting masyarakat perlu memahami bagaimana menjaga kesehatan ibu hamil dan bayi dalam kandungan dengan menerapkan pola hidup sehat terutama memakan makanan yang sehat.
“Tentunya melalui Sosialisasi ini masyarakat diajarkan bagaimana menciptakan keluarga yang berkualitas dalam pencegahan stunting dan berharap janin yang ada dalam kandungan dapat tumbuh dengan sehat sampai waktu kelahiran, ” Tandas Dansatgas TMMD ke 121.
Sementara itu, Kordinator KB Pancatengah Mewakili BKKBN Kabupaten Tasikmalaya Ida Nurmala, S.Pd.i mengatakan bahwa dalam percepatan penurunan stunting adalah komitmen dan dukungan berkelanjutan dari pimpinan, pengetahuan dan pendidikan gizi serta berkoordinasi dan integrasi intervensi gizi sampai kapasitas dan kualitas pelaksana program tercapai.
“Kegiatan sosialisasi stunting ini sangat diperlukan sekali karena kegiatan ini melibatkan ibu-ibu Desa Pangliaran Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya, ” ucapnya.
Berharap program percepatan penurunan stunting ini dapat segera dicapai dengan meningkatkan kesadaran pentingnya pendewasaan usia perkawinan, perencanaan kehidupan berumah tangga, pengaturan jarak kehamilan yakni 4 T (Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Dekat, Dan Terlalu Banyak), ” harapnya.(Krist)