SNU//Garut – Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina saat menengok siswa pelajar yang alami gejala keracunan makanan diduga usai santap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Putri mendatangi ke UPT Puskesmas Kadungora dan 15 orang pelajar menjalani perawatan usai alami gejala keracunan makanan, Rabu (17/9/2025) malam.
“Alhamdulillah mereka semua sudah lebih baik, kan mereka mengeluhkan pusing sakit perut lemes jadi yang kesini sebenernya yang punya keluhan lemesnya sakit perut,” ujar Putri.
Ia juga menuturkan, keluhan yang di alami para siswa pelajar cenderung seragam. Namun, penyebab pasti belum tentu dapat di pastikan.
“Karena apanya juga tidak bisa diidentifikasi hari ini, kita harus melihat dulu, kan di sekolah ini banyak faktor,” sebut Putri, masyarakat harap bersabar.
“Jadi kita tidak mau menyampaikan statement penyebabnya kenapa. Yang jelas ini ada kontaminasi, tapi kita tidak tahu itu apa,” lanjut Putri.
Putri juga menjelaskan, pihaknya juga melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Garut telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab hal tersebut.
Hasil pemeriksaan nantinya akan dijadikan bahan evaluasi pemerintah daerah.
“Sampelnya sudah diambil, semoga hasilnya bisa untuk bahan evaluasi ke depannya. Sekarang juga lagi di-tracking,” ucapnya.
Ia juga menegaskan, seluruh biaya pengobatan para pelajar yang terdampak ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Garut.
“Jadi Intinya kami sangat responsif terhadap apa yang telah terjadi di lapangan,” ujarnya.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan investigasi terkait peristiwa tersebut.
“Kita juga sedang menelusuri, sudah di siapkan google form, barangkali ada korban susulan, nanti kita langsung jemput, jadi kita tetap siaga terus,” ungkapnya. (Agung)