BeritaEntertainmentGaya hidupRagam Daerah

Anggota DPR RI, Ahmad Najib Qodratulloh Buka Secara Resmi Expo Wisata Budaya

558
Anggota DPR RI Komisi XI, Ahmad Najib Qodratulloh S.E., M.H Memukul Gong sebagai tanda Peresmian Gebyar Expo Wisata Budaya, Selasa (5/8/25)

Bawa Oleh Oleh untuk Warga Cilame

SNU//kab. Bandung- Di tengah sejuknya udara Bumi Perkemahan Andes, Desa Cilame kecamatan Kutawaringin, ternyata banyak menyimpan harapan besar.  

Tak hanya merayakan event tahunan pementasan kesenian, lebih dari itu, desa ini sedang meneguhkan harapannya, yakni menjadi desa terdepan dalam berbagai bidang. 

Dalam balutan acara bertajuk Gebyar Expo Wisata Budaya Andes, Desa Cilame tampil percaya diri. Dengan tema “Pemuda Berolahraga, Pemuda Berbudaya, Pemuda Beragama, Jawa Barat Istimewa Menuju Indonesia Emas tahun 2045. “

Anggota DPR RI, Ahmad Najib Qodratulloh Buka Secara Resmi Expo Wisata Budaya

 “Saya datang bukan untuk seremonial. Saya ingin berdiri bersama masyarakat desa yang sedang bergerak—dengan budaya, olahraga, dan nilai-nilai keagamaan sebagai fondasi,” ujar Ahmad Najib dalam sambutannya di hadapan pejabat dan tamu undangan. Selasa (5/8/2025).

Najib, panggilan akrabnya, membawa sesuatu yang lebih dari pidato. 

Dia membawa komitmen yakni melalui program reses, di desa Cilame kecamatan Kutawaringin. Pada kesempatan itu, dia menyalurkan bantuan sembako senilai Rp100 juta yang dikelola lewat Koperasi Desa Merah Putih. 

Tak berhenti di situ, bantuan Rp10 juta juga diberikan untuk kelompok PKK dan komunitas Bunda literasi—dua pilar sosial yang selama ini bekerja dalam diam, namun berdampak besar dalam pembangunan nilai di akar rumput.

“Pembangunan itu bukan hanya soal jalan dan jembatan. Tapi juga soal semangat, karakter, dan komunitas,” katanya, seraya menambahkan bahwa semangat masyarakat harus ditopang oleh prinsip BEDAS: Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis, dan Sejahtera.

Pada kesempatan kunjungan ke sejumlah stand Bazzar UMKM itu, Najib juga menyaksikan penandatanganan keanggotaan koperasi merah putih desa Cilame. Baik yang baru mendaftar ataupun yang sudah resmi mendaftarkan sebelumnya. Dia menilai koperasi merah putih di desa Cilame harus berkambang.

“Bahkan bila perlu menjadi koperasi merah putih percontohan yang maju di kabupaten Bandung ini,” tandasnya.

Sementara itu epala Desa Cilame, Alo Sobirin, menyambut hangat dukungan tersebut. Baginya, expo wisata budaya  ini bukan sekadar panggung budaya atau pasar seni. Ini adalah ruang awal untuk membentuk mental pemuda yang akan menjadi penentu masa depan Indonesia, khususnya menjelang 2045, ketika republik ini genap berusia seabad.

 “Kalau kita tidak mulai mempersiapkan pemuda sejak sekarang, bagaimana mungkin cita-cita Indonesia Emas 2045 itu bisa benar-benar terwujud,” kata Alo.

Menurutnya, narasi besar bangsa tak boleh melupakan desa. Karena justru dari desalah, nilai-nilai keindonesiaan tumbuh: gotong royong, kejujuran, kerja keras, dan keikhlasan.

Ia pun menyebut, langkah Desa Cilame senada dengan visi pembangunan Kabupaten Bandung, visi Provinsi Jawa Barat, bahkan arah kebijakan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Di akhir acara, Ahmad Najib menegaskan bahwa politik bukan tentang kekuasaan semata, tapi tentang keberanian menyentuh persoalan rakyat dari jarak yang dekat. Bukan dari atas panggung, tetapi dari titik-titik sunyi yang sering luput dari perhatian..

Dalam balutan acara bertajuk Gebyar Expo Wisata Budaya Andes, Desa Cilame tampil percaya diri. Dengan tema “Pemuda Berolahraga, Pemuda Berbudaya, Pemuda Beragama, Jawa Barat Istimewa Menuju Indonesia Emas tahun 2045. “

 “Kami ingin desa-desa menjadi kuat, mandiri, dan punya daya saing. Dan saya percaya, itu semua dimulai dari pemudanya. Dari sekolah informal di komunitas, dari panggung budaya, dari kegiatan gotong royong. Di sanalah masa depan Indonesia dibentuk secara diam-diam, tapi pasti,” tutupnya.


Dari Cilame, pesan itu mengalir pelan. Bahwa membangun negeri ini bukan hanya lewat undang-undang dan anggaran. (Apih)

Exit mobile version